Cara Mudah Memproduksi Hormon Cinta
Sering kita melihat dan mendengar bahwa orang-orang barat, seolah memiliki rasa cinta yang awet dan selalu romantis hingga kakek nenek. Hal itu terjadi karena seringnya mereka mengucapkan kalimat yang sering orang sebut lebay yaitu "I love you".Â
Kata sayang ini mampu mengikat hati dan memproduksi hormon oksitosin pasangannya, tetapi alangkah sayangnya, kita menganggap hal ini adalah hal yang sepele, padahal ini hal besar yang bisa membuat rumah tangga tetap terjaga dan damai hingga maut memisahkan dan dilakukan oleh kedua belah pihak.
Kalimat "hingga maut memisahkan" saja ada ilmunya yaitu berusaha untuk terus memproduksi hormon oksitosin pada diri sendiri maupun pasangan hidup, anak-anak, saudara, sahabat dan orang-orang terkasih. Bukan wajah atau tubuh molek dan ganteng serta atletis, tetapi mampu mengungkapkan kasih sayang dengan baik kepada orang yang kita cintai. Walaupun kebersihan tubuh dan perawatan diri yang sewajarnya tetap perlu untuk memperindah pandangan mata.
Pada umumnya manusia setelah menikah tidak lagi merasakan cinta yang sama seperti sebelum ia menikah. Mengapa demikian?
Kita cenderung mengabaikan kebutuhan "rasa". Bagi kita, setelah menikah ia menjadi milik kita selamanya dan tidak ada yang perlu dijaga, dibiarkan begitu saja hingga rasa menjadi berubah dan akhirnya kita menyalahkan pihak lain atas kepahitan yang kita alami.
Sering memuji pasangan, anak-anak dan orang terkasih bisa mempertahankan dan menyuburkan secara perlahan hubungan yang telah mengering.Â
Setiap kalimat pujian mampu menghidupkan hati orang lain agar ia merasa berharga dan berhasil menjadi dirinya, sekaligus menjadi seseorang yang berguna. Kalimat pujian juga sering dianggap lebay oleh orang tertentu dan seolah "berbohong" padahal tidak semua kejujuran berhasil menyenangkan hati orang lain. Ada saatnya mengkritik tetapi membangun dan ada kalanya tidak merasa berat untuk memuji orang lain.
Mendengarkan musik tenang dan romatis bisa meningkatkan hormon oksitosin. Ketika seseorang mendengarkan musik yang mengingatkannya pada masa lalu yang indah, membuat debar jantung  meningkat dan menyemburkan darah pada wajah hingga bersemu merah, memberikan rasa bahagia dan membuat ia merasa seperti "jatuh cinta lagi" dan mudah memberikan kasih sayang. Berbeda bila mendengarkan musik yang sedih akan memberikan efek sebaliknya.
Menyentuh, mencium pipi anak atau pasangan dan memberikan perhatian juga membuat mereka merasa disayangi dan terproduksi hormon ini.Â
Kita agak kesulitan mencium pipi anak yang telah beranjak dewasa karena telah merasa besar dan jengah, namun jarang juga para istri atau suami menyentuh pipi pasangannya, seolah itu hal yang memalukan. Padahal salah satu cara memproduksi hormon ini dengan membelai dan memberikan perhatian. Â