Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Menjauh dari Wali Allah (Menitipkan Orangtua ke Panti Jompo)?

5 November 2021   08:34 Diperbarui: 5 November 2021   08:48 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Shutterstock/Grandson holds touches hand

Wali Allah 

Wali dalam Bahasa arab adalah seseorang yang dipercaya atau pelindung. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi waliKu maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya dan tidaklah seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya dan senantiasa seorang hambaKu  mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan Sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepadaKu pasti akan Aku beri dan jika ia memohon perlindungan kepadaKu akan Aku lindungi.”

Orang tua merupakan penyebab seorang manusia sampai ke dunia ini dan dengan penuh kasih dan sayang merawat serta menyayangi anaknya tanpa merasakan lelah sedikitpun. Ibu sebagai pelindung dan sangat terpercaya dalam merawat dan ayah rela berkorban mencari nafkah demi istri dan anak-anaknya. 

Bersedia melakukan hal-hal yang di luar batas kekuatan fisiknya demi membahagiakan anak-anaknya hinga dewasa dan menikah dengan pilihan hatinya, setelah dewasa dan menikah kita malah menitipkan mereka di tempat lain hanya karena tidak ingin lelah dan repot, sungguh disayangkan.

Mengapa kita jauhi orang yang paling rela berkorban demi kita, yang paling sayang dan tidak pernah merasa rugi kepada kita? sedangkan kita berasal dari mitokondria ibu kita. 

Mitokondria memiliki fungsi utama memproduksi energi, mengubah energi kimia yang terkandung dalam makanan ke dalam bentuk energi yang lain. Energi seorang anak berasal dari seorang ibu, bila ibunya bahagia maka anaknya akan bahagia begitu pula sebaliknya, bila ibunya bersedih maka anaknya akan bersedih dan memiliki kekuatan tiga kali lipat lebih besar dari ibunya.

sumber. ekosistem.co.id
sumber. ekosistem.co.id

Energi tidak dapat punah walaupun orangnya telah tiada, energi tetap abadi, apalagi bila orangnya masih hidup tentunya kekuatan itu akan lebih besar bila sering dibentuk dan diperkuat. 

Wali Allah (ibu) ini merupakan sumber energi utama bagi seorang anak di dunia ini. 

Mendekat padanya saja sudah membuatnya bahagia apalagi mendengarkan segala keinginannya dan mengikuti mereka dengan sepenuh hati maka energi bahagia kita akan sangat terasa tiga kali lipatnya ketika ibu kita merasa bersyukur memiliki seorang anak yang dapat membalas budi dan kasih sayangnya. Doa ibu kepada anak lebih cepat sampai karena mitokondria kita berasal dari ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun