Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Manusia Merasakan Sensasi Mistis?

2 November 2021   14:00 Diperbarui: 4 November 2021   14:00 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
man looking huge ghostly hooded figure | Sumber: Shutterstock

Siapa yang dilihatnya? Bisa saja suatu energi yang dimanipulasi oleh pikirannya dan bisa saja karena sugesti negatif yang berasal dari orang lain yang tersimpan pada LSM nya. 

Mengapa penampakan hantu terkesan berbeda antara hantu Indonesia dengan hantu yang ada di luar negeri? Pikiran memanipulasi bentuk energi sesuai dengan informasi melalui kedua mata dan telinga tentang hantu di negara masing-masing. 

Apakah merasakan energi harus melalui penampakan? Tentu saja tidak, merasakan energi sama halnya seperti kita merasakan adanya desiran angin pada pembuluh meridian yang ada di seluruh tubuh.

Pikiran Merupakan Pintu Masuk Sugesti

Saya pernah ditanya oleh seorang teman, apakah saya pernah melihat penampakan? Dulu sewaktu kecil saya sering melihat penampakan tersebut dan apakah merasa takut? Tidak. Saya tidak merasa takut ataupun lari karena saya tidak tahu kalau makhluk itu bisa mendekati saya atau akan melukai saya. Makhluk itu hanya melihat saja lalu pergi.

Setelah saya memahami apa itu penampakan semenjak itu pula saya tidak lagi melihat penampakan. Hanya masih dapat merasakan energi di sekitar saya namun tidak lagi tersugesti atau merasakan apapun terhadap energi tersebut karena saya hanya berpikir netral dan saya menganggap bahwa seluruh yang ada di dunia ini wadahnya saja yang berbeda namun isinya tetap sama yaitu energi. 

Manusia, hewan, tumbuhan, jin, malaikat dan benda-benda yang ada di sekitar kita adalah energi yaitu terbuat dari produk dasar yang sama yaitu energi.

Melalui pemahaman dasar itulah yang membuat saya tidak lagi risau dengan penampakan yang pada akhirnya penampakan bukanlah hal besar dalam hidup kita. Bagaimana menyikapi penampakan yang kerap terjadi dalam hidup kita? Tentu saja dengan pemahamannya terlebih dahulu. 

Seperti yang saya tulis di atas bahwa kita hanya merasakan energi tetapi bukan melihat energi dengan kasat mata tetapi karena Long Term Memory yang memanggil ulang infomasi yang kerap kita lihat dari film horror atau cerita tentang makhluk astral yang sering beredar tersebut.

Otak manusia sering menggambarkan bentuk-bentuk dari sebuah energi ke dalam bentuk komik, film, cerita dengan suara-suara yang menyeramkan sehingga fokus dan menurunkan frekuensi otak pada otak kanan menuju theta sehingga membuat manusia menjadi takut dan tidak mampu bergerak. 

Ketika mengalami ketakutan, gelombang otak dinaikan pada frekuensi yang sibuk menuju gelombang beta maka otak akan mulai menganalisa suara dan gambar tersebut dan mendorong kita untuk mencari tahu serta berkesimpulan secara logika hingga menghilangkan perasaan takut tersebut. Membuyarkan fokus pada gambar yang seram dengan mulai mengajak otak memikirkan hal lain yang bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun