Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apakah Mendengki Termasuk Kejiwaan?

30 Oktober 2021   14:00 Diperbarui: 31 Oktober 2021   08:51 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita masih ingin melanjutkan kesulitan tersebut untuk waktu yang lebih lama lagi?

Psikis Sang Pendengki 

Saya sangat prihatin kepada mereka yang terus merusak dirinya dengan kedengkian ini, di mana sesengguhnya ia dapat memperbaiki kehidupannya yang mungkin bisa lebih baik daripada yang didengkikannya. Mereka hanya selalu menjalani kehidupan yang sama karena selalu berada dipikiran dan perasaan yang sama yaitu mendengki dan iri. Mereka selalu menjatuhkan dirinya ke dalam kesulitan yang selalu mereka ciptakan sendiri.

Apakah kedengkian merupakan kelainan jiwa?

Kedengkian (al-hasd wal hiqd) masuk kepada penyakit hati (psychoses) yaitu kelainan kepribadian yang ditandai oleh mental dalam (profound mental) dan gangguan emosional yang mengubah individu normal menjadi tidak terarah secara perilaku dan tutur kata. Dalam konteks psychoses kedengkian merupakan indikasi penyakit kejiwaan.

Menurut para psikolog, iri dengki merupakan reaksi yang timbul akibat obsesi terhadap sesuatu tetapi tidak mampu memiliki, menjalaninya dan mendapatkannya. Bukan saja "perkataan menerangkan siapa Anda" tetapi termasuk dalam golongan kejiwaan.

Bayi lahir dalam keadaan yang suci bersih dan mulai terkotori ketika ia dewasa dan tidak memiliki mental yang kuat terhadap hantaman kehidupan dan tidak memiliki ilmu pengetahuan untuk dapat meredam kejiwaannya sendiri. Iri dengki ini tidak melukai orang yang didengki tetapi sangat menyiksa para pendengki itu sendiri.

Bagaimana menyikap Diri Agar Tidak Mendengki 

Kedengkian adalah paket tempelan yang terjadi seiring dengan waktu dan dapat dilepaskan dengan mudah, asal kita mampu merubah pola pikir dan perasaan terhadap orang lain dan diri sendiri.

Pola pikir yang sehat akan memberikan perasaan yang nyaman dan tentram, ketentraman tersebut tentunya yang ingin kita miliki, maka berdamai dengan diri sendiri adalah jalan paling ampuh untuk tidak mendengki kepada siapapun. "Aah.., siapa bilang mudah untuk tidak mendengki", tentunya banyak yang berkelit tentang ini dengan berbagai dalih.

Kembali kepada niat hati dan perbaikan diri dan kehidupan, bila kita ingin perubahan yang signifikan kepada hasil yang baik maka tentunya harus ada upaya untuk melakukannya. Setiap manusia memiliki jalan cerita hidup masing-masing, ada yang anaknya 10 ada yang 2 atau bahkan tidak memiliki anak (takdir mutlak).

Ada pula yang memiliki gedung dimana-mana dan dilain sisi ada yang tidak punya rumah (nasib). Takdir tidak dapat dirubah namun nasib bisa berubah, pertanyaan saya apakah kita yang tidak memiliki kaki senang bila ada orang yang mengatakan kalau kita tidak memiliki kaki? Tentu saja tidak.

Berempatilah kepada orang lain karena dengan bisa menempatkan situasi orang lain di diri kita tentu kita akan lebih mudah merasakan hal yang sama dengan orang tersebut. Apakah kita mau dibilang miskin walaupun faktanya kehidupan kita memang biasa saja? Tentu saja tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun