Kebosanan tersebut mulai mendera manusia ketika dikungkung dan dilarang oleh virus. Bukan manusia yang melarang tapi virus tersebut, agar berhati-hati dan berjaga-jaga namun banyak manusia tidak peduli dengan semua itu, siapa yang rugi?, tentunya kita sendiri. Tapi bukan berarti kita hanya menunggu kapan virus ini akan berakhir.
Banyak yang dapat dilakukan selain menanti kepergian virus ini. Mempelajari hal yang belum pernah dipelajari secara jiwa dapat membantu kita dari perasaan galau dengan virus, galau dengan pasangan dan anak-anak serta orang lain yang kurang respect. Mempelajari bagaimana menghadapi dan mengantisipasi penyakit hati yang menggerogoti pikiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H