Makhluk hidup adalah makhluk sosial yang berinteraksi satu dengan lainnya dan bertemu dengan orang-orang lain selain dari keluarga intinya dalam keluarga. Manusia menjalin hubungan baru dalam rumah tangga, yang pada dasarnya pasangan hidup juga merupakan orang lain pada awalnya. Lalu membentuk satu ikatan kemudian menjadi keluarga.
Banyak di antara kita memulai sesuatu tidak dengan persiapan yang matang. Persiapan yang matang tersebut tentunya tidak hanya dari sisi materi namun pentingnya mengenali calon atau pasangan hidupnya ketika sebelum dan sesudah menikah, agar tidak terjadi peristiwa sakit hati dan merasa terabaikan satu dengan lainnya. Walaupun ada juga yang dapat memaklumi pasangan hidupnya hingga akhir hayatnya.
Untuk memahami apa saja tentu membutuhkan ilmu, ilmu merupakan solusi dalam memecahkan persoalan yang sedang terjadi. Tanpa ilmu pastinya kita akan kebingungan dan cenderung menyalahkan pihak lain atas apa yang sedang terjadi. Pentingnya memiliki ilmu dalam rumah tangga agar dapat menyelesaikan persoalan yang datang silih berganti.
Tidak hanya bagi pria, wanitapun sangat perlu mempelajari banyak hal dalam hidupnya untuk dapat diaplikasikan ke dalam rumah tangganya. Mengapa perlu mempelajari banyak ilmu pengetahuan bagi wanita? Apa manfaat dan kerugian bila tidak memiliki ilmu pengetahuan? Bagaimana mendapatkan ilmu pengetahuan di masa seperti ini khususnya bagi wanita?
Berikut penjelasannya:
Wanita membutuhkan ilmu pengetahuan
Rumah tangga dapat dianalogikan sebuah istana yang berisi raja, permaisuri dan rakyat serta kerabat. Dalam sebuah kerajaan tentunya dipimpin oleh seorang raja dan didampingi oleh seorang permaisuri yang tenang dan damai serta memiliki kasih sayang yang penuh kepada rakyat dan kerabatnya. Dan sang raja yang adil serta bijaksana dalam menentukan keputusan serta sikap mensejahterakan permaisuri dan rakyat serta kerabatnya.
Seorang raja terkadang terbawa dengan sikap otoriternya dengan menempatkan diri sebagai penentu keputusan dan tidak selamanya keputusan tersebut baik bagi permaisuri dan rakyatnya. Tentunya seorang raja perlu membuka hati untuk mau menerima saran dari penasihatnya yaitu istri tercinta. Dan keputusan yang bersifat adil dan menenangkan para pengikutnya yaitu anak dan kerabat dari kedua belah pihak.
Untuk memberikan nasihat kepada pasangan hidupnya tentu diawali dengan ilmu pengetahuan yang akurat. Ilmu pengetahuan sebagai jembatan dan panduan agar tidak menimbulkan persoalan baru bagi pasangan dan orang lain.
Di sini letak fungsi lainnya seorang istri sebagai pendamping dan teman hidup bagi suaminya dan dapat terjadi sebaliknya yaitu istri kepada suaminya dan anak-anaknya.
Butuhnya bermusyawarah dalam keluarga agar ada kedekatan antara pemimpin rumah tangga, istri dan anak-anak serta kerabat. Keributan terjadi dikarenakan tidak adanya komunikasi yang baik dalam keluarga. Suami merasa tidak perlu bertukar pikiran dengan istri apalagi anak-anak atau istri tidak menempatkan pentingnya peran suami dalam kehidupannya.