Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mood Kamu Naik Turun, Kemungkinan Sedang Mengalami Ini!

16 Juni 2021   15:41 Diperbarui: 22 Juni 2021   16:47 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika bicara tentang mood, tentunya selalu berhubungan dengan pikiran (otak) dan perasaan. Apa yang dipikirkan selalu menciptakan gelombang pada otak dan kalbunya hingga kepada tubuhnya sendiri. Otak dipenuhi dengan neuron yang 1 neuron terdiri dari 20 ribu sambungan pembuluh saraf.

Mood ini dapat terbentuk dari simpanan memori lama pada limbic system di amygdala (sekelompok saraf yang berbentuk kacang almond), dan peristiwa yang baru terjadi atau suatu pola hidup yang dilakukan sehari-hari. 

Amygdala berperan sebagai bank data yang merespon emosi dan insting yang berkaitan dengan marah, takut, stress atau tertekan, perasaan terancam dan sedih. Yang berada dibelakang mata bagian dalam otak dan penampakan dari samping terletak di depan telinga.

Manusia kerap merasakan panik dan tidak mudah mengontrol dirinya. Ketika ada sesuatu yang ia terima melalui kedua mata dan telinga.

Maka, segala informasi yang terlihat melalui kedua mata dan terdengar oleh telinganya akan memberikan respon seketika (daya tangkap amygdala) pada suatu objek. Sehingga dapat menimbulkan perasaan seperti yang disebutkan di atas.

Amygdala pada anak autis lebih padat dan neuronnya lebih kecil daripada yang normal, karena bentuk amygdala yang berbeda maka face cells terganggu. 

Face cells sendiri adalah sel yang mengatur pemahaman wajah dan mengatur kontak mata untuk memahami ekspresi wajah lawan bicara. 

Itu sebab, mengapa para autisme tidak mampu menatap wajah lawan bicara dan cenderung tidak dapat mengatur, memecahkan masalah, proses pengendalian diri dan respon emosi.

Emosi terdiri dari emosi positif dan negatif, namun bagaimana cara manusia dapat terbebas dari emosi negatif yang sedang terjadi?

Apa hubungan gelombang otak dengan mood manusia, bagaimana mekanisme otak dengan akses memori, penyebab emosi negatif. Berikut penjelasannya:

Gelombang Otak dengan Mood

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun