Mengapa anjuran menutup tubuh dengan pakaian yang layak itu penting. Tentunya agar tidak terjadi pelecehan kepada dirinya sendiri. Menutup diri dengan pakaian yang layak adalah cara diri menghargai diri sendiri, menghindari musibah dan pelecehan seksual dari orang lain.
Pelecehan non verbal sering terjadi di tempat umum seperti pusat perbelanjaan, kendaraan umum dan jalan raya. Pelecehan jenis ini tentunya terjadi ketika fisik berdekatan, perlu adanya kewaspadaan yang tinggi untuk mengamati orang sekitarnya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak berjalan sendirian di tempat yang sepi dan tidak keluar malam bila tidak terlalu perlu.
Pelecehan ini juga dapat terjadi di lingkungan keluarga sendiri. Terutama kepada anak-anak yang tidak berdaya. Kejadian seperti ini berawal dari kurangnya kewaspadaan para orangtua terhadap beberapa kemungkinan yang dapat terjadi dari orang sekitarnya, bahkan dapat terjadi pula dari orang yang sangat dipercaya untuk menjaga buah hatinya.
Menggunakan pakaian yang pantas bagi anak-anak dan tidak diperbolehkan untuk berdekatan dengan lawan jenisnya dalam waktu yang relatif lama. Selalu menempatkan anak dalam pengawasan orangtua merupakan tindakan yang baik untuk meminimalisir aksi para predator seksual. Tidak mengumbar foto seronok anak di media sosial dan tetap memantau pergaulan mereka.
Menghentikan pelecehan verbal dan non verbal dimulai dari sendiri. Tidak memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menikmati apa yang ada di diri sendiri dan seolah mempersilakan kegiatan tersebut terjadi. Ketika individu sudah mampu mengurangi aksi “mengundang” maka reaksi akan dapat diminimalisir.
Dampak Jangka Panjang
Pelecehan apapun tentu berdampak negatif bagi korban. Efek trauma dan kehilangan rasa percaya diri akibat bullying dan pelecehan membuat individu tersebut tidak ingin bersosialisasi dan berhenti untuk mengeksplor dirinya dalam hal yang positif. Efek trauma seperti malu, takut, sedih dan marah serta tidak percaya diri mengelilingi mereka selama hidupnya.
Melihat dampak negatif sexual bullying dan korban kekerasan seksual yang kerap terjadi dibelahan dunia termasuk Indonesia, sudah seharusnya para individu dan orang tua harus lebih memperketat gerak gerik dan teman bergaul. Cerdas dalam menggunakan aplikasi dan media sosial. Aplikasi dan media sosial merupakan pintu masuk dan alat yang digunakan untuk bermain kekerasan ini.
Untuk mengantisipasi apapun dimulai dari pikiran negatif dan berakhir dengan kewaspadaan terhadap orang sekitar. Menganalisa perilaku pribadi dan tidak membiarkan pelecehan terjadi adalah cara agar tidak terjadi trauma dalam pelecehan seksual ini. Tidak terlalu membuka akses kepada orang lain dengan mawas diri dan cermat dalam banyak hal, siapa lagi yang dapat menjaga diri kalau bukan diri sendiri.
Luka batin yang didapatkan akibat dari ketidakwaspadaan ini dapat berlangsung lama dalam memori otak manusia. Sulit mengeluarkannya dengan begitu saja tanpa ada penanganan khusus dari ahlinya. Betapa hancurnya perasaan dan masa depan yang seolah jauh dari harapan, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI