Asupan Pola Pikir
Membiasakan pola pikir baik akan merubah manusia menjadi baik sesuai apa yang dipikirkannya. Seperti kalimat berikut "kamu adalah apa yang kamu pikirkan", "cara berpikirmu menentukan nasibmu". Kata memiliki energi rendah dan tinggi, pada saat manusia menghujat dan menghina, kata tersebut tidak memiliki kekuatan kepada orang lain yang dihina namun bila diucap secara berulang maka kekuatan kata tersebut secara otomatis membentuk akhlak di diri orang tersebut.
Diucap secara berulang karena kata tersebut memiliki kekuatan yang rendah. Pada saat ucapan sebaliknya yaitu kata yang memiliki kekuatan tinggi maka kata tersebut akan jalan dan membentuk akhlak baik pada diri orang tersebut dengan cepat. Peranan pola pikir sangat menentukan manusia tersebut akan menjadi apa dan bagaimana masa depannya.
Terhentinya masa depan karena rasa apatis. Rasa apatis ini akibat dari informasi yang terserap membuatnya bersedih dan putus asa, sehingga membuat keinginan menjadi terhenti, prosesnya berubah menjadi kekuatan negatif yang menghalangi kehendak positifnya. Tentunya otak sangat berperan dalam keinginan dan harus dikendalikan ke dalam suasana yang selalu positif.
Kesan MengelabuiÂ
Kesan ini diperlukan oleh otak karena otak hanya menerima pesan. Apakah pesan tersebut nyata atau tidaknya tergantung manusianya sendiri. Kemampuan mengelabui otak ini dapat dilatih pada saat manusia berdoa.
Setiap kata merupakan doa bagi dirinya sendiri, baik itu kalimat untuk orang lain ataupun untuk diri sendiri. Tercetusnya kalimat tidak baik dan baik tersebut akan ditangkap oleh otak sebagai doa dan menjadikannya seperti itu. Karena kata didengar oleh otaknya sendiri, semakin membisik ke hati semakin cepat terjadi.
Mengisi kalimat permohonan dengan kalimat yang kuat dan berulang. Semakin memberikan banyak doa baik dalam hidup, maka saraf otak akan aktif dan membentuk neuron baru tentang hal tersebut dan begitu pula sebaliknya. Contohnya "dia jahat sama aku", "rejekiku pas-pasan", "tidak ada orang yang sayang padaku", dll. Maka otak akan menerimanya sebagai kalimat doa dan menangkap kejadian itu adalah nyata.
Alangkah baiknya bila kalimatnya dibalik menjadi positif dan terkesan mengelabuinya dari kenyataan. Semua kalimat positif tersebut akan diterima oleh otak dan menjadikannya nyata dalam pandangan dan kenyataan dalam kehidupan. Mengelabui untuk menjadikannya nyata .Otak hanya menerima pesan dari kata-kata yang diucapkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI