Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Visual, Pemilik Ide yang Observatif

5 Mei 2021   07:55 Diperbarui: 5 Mei 2021   08:04 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber. eyes/flickr

Dalam kehidupan bersosialisasi tentu kita banyak menemukan tipe-tipe pada diri manusia. Mulai dari, kepribadian, watak dan jenis kecerdasan majemuk yang berbeda. Saya pernah mengulas di artikel sebelumnya mengenai tipe kecerdasan auditori dan kinestetik dan kali ini tipe visual.

Sesuai dengan namanya visual yaitu pemilik tipe ini senang melihat sesuatu, mengamati dan memasukannya ke otaknya yang senang berpikir dan mencari solusi. Visual menitikberatkan dengan penglihatan. Memulai sesuatu selalu berkaitan dengan matanya dan cenderung tidak akan percaya bila tidak melihat bukti dengan matanya sendiri, ilmu ini dicetuskan oleh Howard Gardner, seorang tokoh pendidikan dan psikologi (1983).

Orang visual ini memiliki banyak ide dikepalanya, bermunculan satu persatu dan mudah lupa bila tidak dicatat. Spontanitasnya tersebut yang membuat mereka cepat lupa dengan apa yang baru dicetuskan oleh otak mereka, sehingga mereka harus segera mencatat semua ide yang bermunculan tersebut. Banyak orang-orang besar dan ternama termasuk para penemu berada pada kategori ini.  

Orang yang memiliki kecerdasan visual ini memiliki eye photograph. Kekuatan pada matanya tersambung pada saraf otaknya sangat kuat bila mengingat sesuatu hanya dengan matanya. Kekuatan ini merupakan kelebihan mereka yang dapat merubah mereka kepada apa yang diinginkan mereka, hanya saja perlu berhati hati melihat sesuatu, karena matanya langsung menyimpan informasi tersebut kedalam otaknya.

Ciri Tipe Visual

Orang visual ini bila berbicara cenderung cepat (karena memorinya memunculkan informasi sangat cepat) ketika mendengarkan oranglain berbicara. Sehingga terkesan memotong pembicaraan karena istilah "mumpung ingat" ini yang membuat mereka terkesan ingin langsung berbicara. Cara mereka mengingat sesuatu dengan membuat gambaran dulu dipikirannya.

Terkadang orang visual penuh dengan pertimbangan bila dihadapkan dengan sesuatu. Otaknya langsung menggambarkan situasi di depannya dan membuat mereka mendadak menjadi gentar terhadap sesuatu yang akan dijalaninya. Namun ketika mereka melepas gambaran itu dan memaksakannya maka semua akan terlewati dengan mulus.

Mereka senang membaca, menulis, suka membuat catatan, senang mencoret-coret ketika telpon atau dalam seminar dan rapat. Pada saat mereka mendengarkan pembicaraan mereka cenderung menggambarkan pembicaraan tersebut. Sehingga mereka mampu memahami pembicaraan dari lawan bicara dan mendengarkan pembicaraan dengan menatap lawan bicara (terlihat serius menanggapi).

Ketika mereka berbicara sering melihat kesana kemari dan kembali ke-mata lawan bicara. Mereka akan terganggu bila mereka bicara tapi tidak dilihat wajahnya atau menatap matanya. Tentu kita pernah melihat anak-anak kita, bila menunjukan sesuatu selalu seperti ini "ma, aku udah selesai buat ini" tapi ibunya tidak menatapnya dia akan sedih dan pergi.

Bahkan ada anak bila bicara selalu harus "ngepasin" badannya sejajar tepat berada didepan mata kita, bila kita menonton televisi, lalu dia ingin bicara pada kita, televisi itu dihadang oleh tubuhnya dan ia berdiri tepat di-depan kita agar ibu atau ayahnya melihatnya bukan melihat televisi, itulah anak tipe visual. Mereka senang ditatap bila berbicara.

Mereka juga sangat teliti dan detail dalam mengerjakan sesuatu hingga selesai. Banyak yang dapat dilakukan oleh mereka, karena mereka memiliki banyak ide di-kepalanya, membuat mereka lebih sering memberikan saran kepada orang-orang di-sekitarnya. Mereka sangat observatif dan hasil pengamatannya tersebut dapat mereka kembangkan dan menghasilkan inovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun