Wanita lembut disimbolkan dengan Cleopatra, sosok wanita yang anggun, lembut, cantik dan selalu merawat dirinya hingga tersemat predikat wanita mempesona di mata pria dan wanita. Sosok wanita ideal menurut pandangan mata yang melihatnya dengan penuh kharisma, kelembutannya dapat menarik banyak pria ke dalam kehidupannya. Mampu membius siapa saja yang melihatnya.
Mengapa sosok wanita yang seperti ini banyak diidamkan oleh para pria? Dan mengapa sosok seperti ini juga telah jarang ada di zaman sekarang? Ditinjau dari kacamata neuroscience dan survey, sosok wanita lembut ini sangat mampu melenakan para pria.
Dengan seiring perubahan, perkembangan zaman dan emansipasi memperbolehkan para wanita mendapatkan kesetaraan dalam berbagai bidang. Kesetaraan ini tentu membuat perbedaan tidak lagi terlalu terlihat antara laki-laki dan perempuan. Yang dilakukan laki-laki dapat juga dilakukan oleh perempuan begitu juga sebaliknya.
Yang terjadi, wanita tidak lagi terlihat kelembutannya. Walaupun kelembutan itu tidak akan pernah punah karena memang dimiliki kaum hawa sesuai faktor hormonnya. Kelembutan itu menjadi langka dan menjadi produk mewah.
Wanita Lembut Bersuara Lembut
Wanita yang lembut tentunya gaya bicara lembut dan pelan. Gaya lembut dan pelan ini membuat otak kanan manusia mudah terbius dengan suara tersebut. Otak kanan senang dan lebih mendengarkan kata-kata yang membujuk.
Disampaikan oleh dr. Aisah Dahlan, CH, CHt, CM.NNLP bahwa otak bicara pria adalah otak kanan dan banyak memproses sesuatu dan mempresentasikan bentuk dari bank data yaitu otak hemisfer kanan. Hemisfer kanan ini merupakan kemampuan spasial dan pengenalan pola. Pada saat pria melihat pola atau bentuk yang indah di depannya maka hemisfer kanan tersebut merespon.
Bentuk yang indah dan cantik tersebut terpola kuat dalam otak kanan, sehingga ketika ada bentuk yang seperti itu di depannya akan merespon. Bentuk tersebut mengeluarkan suara yang beda dengannya, terkesan lembut dan halus membuat mereka semakin ketarik ke belakang untuk melihat. Itu mengapa pria mudah miring kepalanya ketika melihat wanita cantik dan lembut yang lewat di depannya.
Sebenarnya bukan mendadak suka yah tapi mereka mengenali pola yang ada di depannya dengan melihat terus-menerus. Sehingga terjadi seperti orang yang seolah genit atau jelalatan. Suara yang lembut juga membuat mereka tergerak untuk melindungi karena hipotalamus yang lebih besar dari perempuan.
Pembeda Jenis Kelamin
Mengapa mereka senang dengan wanita lembut dan bersuara pelan? mereka merasa memang itu adalah lawan jenisnya bukan sejenisnya. Ada kesan untuk melindungi. Saya bertanya dari beberapa teman pria mengenai hal ini bahwa mereka lebih menyukai wanita yang halus dan lembut. Itu menunjukkan bedanya karakter dan jenis hormon dengan mereka.
Hormon testoteron pada pria lebih banyak, membuat mereka terlihat cool, seperti orang yang tidak mudah senyum, terkesan kaku dan bersuara besar. Sebaliknya dengan perempuan yang memiliki hormon estrogen dan progesterone yang lebih banyak tentunya lebih gemulai dari pada pria. Perbedaan hormon inilah yang membuat mereka senang dengan tingkah laku perempuan yang gemulai dan lembut.
Mereka juga senang dengan keramahan dan senyuman. Bila kita kurang senyum dengan pasangan, mereka seolah merasa sedang berhadapan dengan mahkluk tuhan yang berjenis testoteron juga, sehingga membuat mereka tidak terlalu ramah dengan wanita yang jarang tersenyum. Untuk menjaga agar pasangan hidup kita tidak menjauh, tahap awal dengan sering tersenyum ketika ia melihat kita.
Kesan Wanita Lemah dan Wanita kuat
Secara etimologi wanita berasal dari kata sansekerta yaitu van (ingin) dan ita (di-pasif) diartikan secara umum berarti (yang diinginkan). Wanita yang diinginkan tentunya beda jenis dengan mereka yang kuat dan berotot. Wanita terlihat lebih kepada kesan gemulai, lemah lembut dan bersuara tinggi, dari kategori ini terlihat seolah wanita adalah makhluk yang lemah.
Tidak semua pria senang dengan wanita yang terlihat lemah dan mandiri, namun mereka akan lebih condong membela wanita yang lembut bukan lemah. Terkadang banyak yang menyalahartikan bahwa wanita lembut adalah wanita yang lemah dan wanita mandiri itu wanita kuat. Pada prinsipnya, bila dipandang dari jenis hormonnya kedua jenis wanita tersebut tetaplah perempuan yang membutuhkan perlindungan.
Namun secara jiwa perempuan adalah sosok yang lemah, mudah menangis, tersinggung, mudah patah mendengarkan kalimat dari orang lain, tapi tidak secara fisiknya. Kodrat mudah tersentuh ini di-design Allah untuk mendidik dan menyayangi anak-anak yang dilahirkannya. Dan sebagai pembeda antara pria dan wanita.
Wanita mampu mengendong bayi di dalam perutnya, membawanya selama 9 bulan. Itu menunjukkan bahwa hakikat secara fisik wanita adalah makhluk yang kuat. Fisik kuat namun jiwa lemah inilah yang membuat laki-laki terkesan ingin melindunginya dan sebagai penenang jiwanya.
Beda dengan wanita yang mandiri, para pria akan beda dalam menyikapi wanita mandiri. Mereka lebih percaya kepada jiwa-jiwa para wanita yang mandiri dengan dirinya sendiri. Sehingga terlihat lebih mendekati pola mereka para pria dan dianggap lebih mapan menata jiwa dan waktu.
Wanita mudah tersenyum, lembut, dan halus terkesan wanita itu adalah perempuan yang penyayang dan sangat disukai oleh para pria bahkan wanita. Kesan "perempuan banget" yang ada didirinya mampu memukau pandangan mata siapa saja yang melihatnya. Membuat mereka memiliki daya Tarik tersendiri.
