Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kinestetik, Si Cekatan yang Mudah Empati

30 April 2021   09:25 Diperbarui: 30 April 2021   09:24 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia memiliki kecerdasan majemuk atau multiple intelligences pada dirinya dan kecerdasan majemuk ini dapat dimiliki 2-5 bagian kecerdasan pada tiap-tiap manusia. Sering disebut juga dengan bakat bawaan sejak lahir yang berasal dari otaknya sendiri. Bakat ini dapat dipelajari namun hanya mampu mendekati hingga 40%nya saja.

Beda sekali dengan bakat (bawaan lahir), tanpa belajar mereka akan secara otomatis menunjukan kelebihan-kelebihan sesuai dengan kategori kecerdasan majemuk tersebut. Potensi diri ini dapat tercetus tiba-tiba atau dalam keadaan yang mendesak dan bisa juga muncul secara intens. Untuk dapat mengetahui atau mengembangkannya dapat dengan memberikan tes kepada diri sendiri atau kepada anak-anak.

Namun biasanya dapat terlihat ketika masa kanak-kanak dengan mengamati kebiasaan mereka dalam kesehariannya. Kecerdasan tersebut dapat dikembangkan dan dapat memberi manfaat pada dirinya dan orang lain. Mengikutkan mereka kepada aktifitas yang berhubungan dengan kecerdasannya dapat mengoptimalkan potensi diri lebih menonjol daripada yang tidak berhubungan dengan bakatnya.

Kecerdasan majemuk ini dicetuskan oleh tokoh pendidikan dan psikologi, Howard Gardner, dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Teori Multiple Intelligence pada tahun 1983. Mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan memecahkan masalah dan menciptakan. Terdapat 8 jenis kecerdasan manusia:

1. Bahasa atau linguistic. Kecerdasan di bidang Bahasa dan kemampuan kata-kata, senang membaca dan menulis, memiliki banyak kosa kata.

2. Logika Matematis. Kemampuan untuk menghitung, mengukur dan rumus-rumus, bergantung dengan penalaran logika dan senang dengan ilmu pasti.

3. Intrapersonal. Kemampuan untuk memahami diri sendiri dan mengetahui batasan-batasan dirinya, faham dengan situasi diri sendiri, mampu memotivasi diri sendiri dan menggapai tujuan hidupnya.

4. Kecerdasan interpersonal. Kemampuan memberikan motivasi dan memahami orang lain, mereka mampu membedakan suasana hati dan perasaan orang lain dan mampu membaca gestur seseorang.

5. Visual spasial. Kecerdasan ini mengandalkan penglihatan, mampu memahami bangun tiga dimensi dan ruang secara cepat dan peka terhadap warna, garis dan mampu menyampaikan ide yang ada dikepalanya.

6. Kinestetik. Kecerdasan yang berhubungan dengan rasa dan sentuhan, mudah merasakan sesuatu. Mereka mengandalkan insting dan nalurinya untuk dapat memahami banyak hal, kreatif dan mampu mengembangkan sesuatu dari satu bentuk kebentuk lain.

7. Musikal. Kecerdasan ini berhubungan dengan irama dan nada, sangat senang dengan musik.

8. Naturalis. Kecerdasan ini berhubungan dengan alam dan lingkungan hidup.

Kinestetik

Kali ini saya ingin membahas mengenai kecerdasan kinestetik, kecerdasan yang mengandalkan intuisi dan nalurinya. Mungkin kita pernah melihat tipe yang seperti ini atau mungkin kita sendiri. Mereka cenderung peka dengan tangannya yang memiliki sensor terhadap benda yang ada didepannya.

Orang kinestetik ini gemar sekali dengan gerakan seperti menari, berolahraga dan gerakan lainnya, kesehariannya cenderung berkegiatan dengan fisiknya. Namun mereka juga secara naluriah dapat mengubah benda dari bentuk satu kebentuk yang lain, contohnya mengubah barang usang menjadi kreasi yang indah seperti handycraft, pengrajin keramik, dll. Daya ciptanya ditunjang dari intuisi dan kepekaannya.

Orang kinestetik juga mampu merasakan penyakit dari tangannya, memiliki kemampuan untuk menyembuhkan. Tangan mereka dapat memberikan informasi keotaknya, karena mereka didominasi oleh perasaan yang peka sekali terhadap sesuatu. Mudah berempati dan dapat merasakan kesedihan orang lain, senang menolong orang lain dan yang berhubungan dengan kehidupan sosial.

Mampu memberikan doa terbaiknya untuk orang lain dan cenderung pendiam, bila berbicara pelan dan penuh jeda untuk mengatasi emosi dalam dadanya. Jenis kecerdasan ini dapat ditemukan pada para penyembuh seperti dokter ahli bedah, terapis, dll. Orang sering menyebut orang kinestetik dengan si-perasa, karena mudah merasakan banyak hal dengan hati dan dari tubuhnya.

Orangnya sangat peka sehingga terkesan tidak mudah bergaul dengan siapa saja dan cenderung memilih teman yang cocok dengannya. Mereka juga sering memilih-milih tempat yang menyenangkan menurut mereka untuk mendukung suasana hatinya agar bisa bertahan lama untuk berdiam diri di tempat tersebut. Bila area itu tidak menyenangkan baginya mereka akan mudah bosan dan pergi.

Mungkin sebagian orang akan melihat keunikan dari gerak gerik seorang kinestetik yang bila berbicara selalu melihat kebawah. Mereka seperti mendapatkan energi dari bumi pada saat mereka berbicara, mengalir dan tersusun rapi dengan penuh kehati-hatian. Mereka bukanlah pemalu, namun mereka tidak akan mampu berbicara bila kepala diangkat keatas seolah kosa kata buyar dan hilang entah kemana.

Mereka juga akan menunjukan reaksi turut berduka atas kedukaan orang lain. Terkadang ikut menangis ketika melihat ada yang menangis di depannya. Mudah sekali bersimpati kepada orang lain, mudah merasa kasihan kepada orang lain dan membela kaum yang lemah.

Orang kinestetik sangat kuat secara fisiknya, mereka mampu berkegiatan seharian dengan fisiknya. Terkesan tidak bisa diam, selalu bergerak, bahkan ketika berbicarapun mereka selalu menggerakan benda yang ada didepannya atau menggerakan tangannya sendiri. Menggerakan sesuatu ini merupakan ciri khas mereka.

Ciri lainnya dari orang kinestetik ini adalah berpakain cenderung sederhana, tulisan kurang bagus. Senang berjalan kaki, berenang dan bermain bola. Merekapun akan gelisah bila duduk terlalu lama dan membuat mereka mudah bosan. Bila bekerja tidak senang dibelakang meja, mereka senang dengan kegiatan lapangan.

Keunikan lainnya, mereka dapat memahami suatu benda hanya dengan memegang dan menggenggamnya. Mereka juga senang melakukan segalanya sendiri tanpa bantuan orang lain, terkadang bila dibantu mereka akan marah dan berubah mood. Merasa mudah jenuh bila berada di rumah seharian tanpa berkegiatan.

***

Kecerdasan majemuk ini dapat dipelajari agar dapat mengenali orang di sekitar kita bahkan diri sendiri. Mengenali agar dapat dengan mudah menyalurkan bakat dan kebisaan personal untuk kebermanfaatan dirinya sendiri. Menggali potensi diri dengan mengenali ini mampu membawa masa depan menjadi lebih cemerlang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun