Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengarahkan Generasi Zers (Gen Z)

23 April 2021   07:10 Diperbarui: 23 April 2021   07:14 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Otak mengingatnya dan memerintah tubuh untuk mencari yang diinginkan tersebut hingga benar-benar mendapatkannya. Reaksi mereka berbagai macam, ada dengan amukan, tidak mau bicara, tidak mau makan, dsb. Sikap ini membuat para orangtua seolah terkendalikan oleh keinginan mereka.

Bila terus dibiarkan anak akan tumbuh menjadi anak yang mudah melawan orangtuanya, kurang empati terhadap lingkungan, anak mudah stress bila tidak menggunakan ponsel, anak mudah panik atau merasa kosong bila dijauhkan dari ponsel atau perangkat digital tersebut, dll.

Kelebihan Gen Zers (Gen z)

Orang yang lahir pada generasi ini tentu memiliki kelebihan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Kecendrungan penggunaan otak kanan pada generasi ini mampu menghantarkan mereka kepada hal yang membuat mereka lebih maju dan menghasilkan karya. Mengarahkan mereka untuk menjadi seseorang bersama teknologi.

Optimalkan Daya Fokusnya. Memilih dan menyarankan aplikasi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan fokusnya seperti, hafalan Al-Qur'an, Bahasa inggris atau Bahasa lainnya, ilmu matematika. Aplikasi cara berbicara dengan percaya diri melalui para youtuber cilik, ceramah. Dapat juga mengenalkan mereka kepada ilmu-ilmu pengetahuan yang dibutuhkan.

Memandu dan Mengamati. Memandu dan amati anak dalam proses tumbuh kembangnya bersama produk digital. Mengarahkan dan mengajarkan kepada mereka bagaimana menjadi seorang youtuber dibidang yang sesuai dengan hobinya. Dapat juga mengembangkan sistem visual dan kinestetik anak dengan mengajarkan animasi.

Menemani dan unsur edukasi. Terlibat bersama mereka dalam aktifitas gadgetnya. Memaksimalkan penggunaan ponselnya untuk hal yang berguna baginya membuat mereka lebih berkembang. Perhatikan permainan yang mereka sukai dan dan kenalkan aplikasi yang serupa namun memiliki unsur edukasi.

Menjadwal. Memberikan jadwal penggunaan ponsel dalam sehari. Ketegasan orang tua sangat dominan dalam mengarahkan, tentunya dengan mengalihkan perhatiannya kepada hal lain yang dapat dilakukan. Merampas ponsel anak seketika akan membuat anak menjadi putus asa dan melawan.

Internet adalah jendela dunia, dimana semua orang dapat memperoleh manfaat dan informasi dari luar maupun dalam negeri. Namun penggunaan yang dibatasi mampu meminimalisir pengaruh negatif dan mengarahkan sesuai bakat, membuat anak maju pesat bersama teknologi. Memaksimalkan kemampuan otak kanan anak, mengoptimalkan kecerdasan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun