Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kekuatan Keluhan dan Optimis

17 April 2021   09:10 Diperbarui: 17 April 2021   09:16 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Speak/flickr

Apapun yang ada di dunia ini adalah energi, tidak berbau, tidak berbentuk dan tidak berwarna. Termasuk manusia, hewan dan tumbuhan, suatu energi yang dilapisi oleh bentuk agar dapat terlihat wujud secara kasat mata. Hanya makhluk halus yang tak terlihat dengan mata telanjang, seperti jin, kuman, bakteri, virus, dan hanya dapat dilihat dengan alat tertentu.

Pikiran manusia merupakan energi, seringkah kita menciptakan energi positif atau negatif kedalam diri dan hidup kita sendiri?. Tanpa sengaja kita menciptakan keduanya ke dalam hidup kita, namun antara keduanya tersebut mana yang lebih kuat, apakah pikiran negatif atau positif?.

Kedua energi yang terbentuk tersebut dapat menciptakan masa depan, kesehatan, kehidupan sosial, hubungan antar keluarga, ketenangan hati, bahkan rezeki seseorang. Namun bila salah menciptkan polanya maka akan terjadi sebaliknya. Keduanya hanya tertumpu kepada "mau atau tidak" dan "pemahamannya".

Seperti yang terjadi pada dua orang teman saya, mereka memiliki kebiasaan yang sangat berbeda. Yang satu selalu merasa sedih, kecewa, merasakan kehidupan seolah tidak berpihak kepadanya. Sedangkan yang satu lagi dengan hidup yang penuh tekanan dan harus menghidupi adik-adiknya tentunya membuat ia lebih terpuruk lagi, namun ia memiliki pola yang berbeda.

Saya mengamati cara mereka menyikapi hidupnya masing-masing. Teman yang selalu sedih cenderung mengeluh, menyalahkan orang sekitar dan selalu merasa jadi korban. Sedangkan teman yang satu lagi tidak pernah mengeluh, setiap dia mendapat persoalan dia selalu tersenyum dan selalu berkata "aku pasti bisa mendapatkan uangnya dan bisa bayar uang sekolah adik-adikku".

Saya menjadi terharu dan ikut prihatin melihat pengorbanannya untuk adik-adiknya. Hasilnya, dia memang mendapatkan uangnya untuk membayar uang sekolah adik-adiknya. Dan membuat dia lebih tersenyum lebar ketika dia mampu membelikan ibundanya rumah yang super mewah dari kekuatan kata-katanya.

Bagaimana dengan teman yang satu lagi?, dia tidak mendapatkan apa-apa dari keluhannya, hanya mengalami hidup yang menurutnya berat untuk dijalani. Membuat segalanya menjadi semakin rumit. Tidak mendapatkan perubahan yang sesuai keinginanya.

Kedua pola berbeda yang diterapkan kedua teman saya ini tentu menghasilkan sesuatu yang berbeda pula. Keinginan tanpa aksi positif tidak akan ada hasil, semua berpusat dari cara berpikir dan mengolah pikiran. Tubuh dan dunia ini dikendalikan oleh pikiran, ketika pikiran positif maka reaksi akan menunjukan hal yang sama.

Apapun itu, baik negara, manusia, alam, dll akan menunjukan hasil dari pikiran suatu bangsanya. Pikirannya ingin selalu bersih maka negara itu akan bersih dan terjadi secara mayoritas. Namun saat pikiran masa bodo dengan negara itu mau bersih atau tidak, maka negara itu akan terlihat kotor, sampah dimana-mana, tidak menjaga alamnya dengan baik.

Dampak dan Kekuatan Mengeluh

Siapa yang tidak pernah mengalami kesedihan, kekecewaan, dikucilkan karena beberapa faktor, namun bukan berarti hilang semangat. Setiap persoalan yang menghampiri selalu ada andil kita di dalamnya. Kalau persoalan tersebut tidak datang kepada kita berarti itu bukan persoalan kita, karena kita tidak terlibat.

Energi negatif akan mengelilingi orang yang mengeluh. Berpikir negatif kepada hidupnya dan selalu mendoakan dirinya untuk selalu mendapatkan hal yang tidak baik. Contohnya "aku sedih terus nih", "memang, aku tidak pernah bisa menjalaninya karena aku tidak mampu", "mana mungkin rezeki datang tiba-tiba kepada aku", dll. Kalimat tersebut merupakan doa bagi diri sendiri, maka itu yang akan menghampiri.

Dampak mengeluh itu banyak sekali dan sangat mempengaruhi lahir dan batin. Tubuh mudah sakit karena pikiran, rezeki tidak lancar, hubungan sosial kurang baik, dll. Saat semua itu di alami, mulailah kita meneliti kedalam diri kita, ada apa dengan kita, bukan ada apa dengan mereka.

Bila kita tidak menemukan kesalahan dari perilaku kita kepada orang lain, berarti ada kesalahan kita dalam berpikir. Selalu memikirkan hal yang sudah terjadi akan menimbulkan dendam , dendam inilah energi negatifnya. Dendam ini membuat kita jadi menjauhi orang, tidak dapat berpikir positif tentang orang lain, membuat pembuluh saraf menegang dan otak tidak dapat menerima hal baik.

Pikiran sangat berhubungan dengan otak manusia. ketika kita mengolah pikiran dan hanya yang negatif maka pembuluh saraf atau neuron tersebut menebal sehingga membentuk memori negatif. Memori negatif tersebut mengeluarkan gelombang dan terpancar kepada orang lain, ke alam semesta dan menarik hal yang sama bertubi-tubi masuk kedalam hidup.

Apapun yang terolah dalam pikiran akan jalan keseluruh tubuh. Jalan melalui sumsum tulang belakang hingga sekujur tubuh yang dikirim oleh pembuluh darah dan pembuluh saraf, maka terjadilah seperti apa yang kita sebutkan tadi. Itu sebabnya kata-kata menjadikan, baik itu positif ataupun negatif.

Dampak dan Kekuatan Optimis

Manusia memiliki gelombang pada tubuhnya dan memancarkan gelombang tersebut ke alam semesta dan menyentuh siapapun yang ada didunia ini. Ketika manusia memiliki semangat, keyakinan yang kuat, harapan, maka tubuh akan mengeluarkan itu dengan sangat kuat dari pikirannya. Menciptakan gelombang positif dan akan menarik hal yang sama dari alam ini.

Seperti kutipan hadist qudsi : "Allah mengikuti sangkaan hambanya". Apa yang kita pikirkan itu yang akan terjadi. Kita berpikir sehat maka tubuh kita akan sehat, kita berpikir bahwa kita mudah rezeki itulah yang akan terjadi, begitu juga sebaliknya.

Seperti yang saya sebutkan di atas bahwa setiap pikiran dan kata-kata akan jalan keseluruh tubuh. Kata melakukan perintah kepada otak dan otak akan melepaskan perintah tersebut keseluruh tubuh dan energinya dilepaskan ke alam semesta. Itu mengapa kita harus berhati-hati dalam berkata dan berpikir.

Kata tersebut diterima oleh alam bawah sadar dan terekam. Otak bawah sadar tersebut terhubung dengan jantung, darah, organ tubuh, pembuluh saraf dan bersatu dengan kata-kata yang berada di bawah sadar tersebut. sehingga kata mampu membentuk apa yang ada dalam tubuh manusia.

Saat kita mengatakan sehat, maka organ yang terhubung dengan bawah sadar akan mendapatkan perintah dari otak, maka organ tubuh akan sehat. Saat pikiran mengeluarkan kalimat mengenai rezeki, energi yang terlepas tersebut mencari dan menyamakan sesuai gelombang yang dilepaskan dari tubuh manusia. datanglah rezeki tersebut, tentunya dengan kekuatan daya positif yang ada di diri orang tersebut, berdampak positif bagi diri sendiri.

Menghindari keluhan adalah solusi untuk mendapatkan hidup lebih baik dari sebelumnya. Dan untuk mendapatkan kalimat yang positif, tentunya pikiran harus lebih dulu dirubah, karena kata keluar dari hasil pikiran. Ketika pikiran sudah positif maka kata akan positif. Ketika pikiran dan kata sudah positif maka perasaan akan mengikuti. Terjadi sinkronisasi antara pikiran dan perasaan maka secara keseluruhan hidup akan berubah karena tubuh manusia tersebut mengeluarkan kekuatan positif dan selalu menarik hal yang sama ke dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun