Tersinggungnya jiwa melankolik berasal dari watak menganalisannya. Cenderung memikirkan tata Bahasa dan gestur tubuh orang lain. Berawal dari " kenapa sih dia begitu", "koq dia ngomongnya begini ya?", "kenapa aku dimusuhi padahal aku tidak salah", dll. Dari pertanyaan yang ada dipikirannya tersebut akhirnya otak kritikal mereka yang dominan terus membahas tanpa henti.
Bila tidak menemukan jawaban, otak melankolik akan terus bertanya hingga pada akhirnya akan timbul kebencian kepada orang yang menyinggungnya. Walaupun singgungan itu tidak secara langsung ditujukan padanya. Namun mereka akan terus berpikir macam-macam akhirnya menjadi buruk sangka dan dapat menimbulkan dendam.
Arahkan Pikiran Dengan Sebuah Karya
Seorang melankonlik ini orang yang sangat akurat, semua terdata pada otaknya sehingga akan selalu mengingat hal yang sekecil apapun dipikirannya. Apa sebaiknya yang dilakukan orang melankolik dengan semua kelebihan sifat pemikirnya?. Banyak hal positif yang dapat dilakukan mereka hingga menghasilkan sesuatu untuk dirinya dan orang lain.
Tulis. tuangkan semua unek-unek ke dalam tulisan secara rinci, karena bila kita ceritakan hal yang kita tidak suka tentang oranglain dan kepada orang yang salah dapat berefek panjang. Kesedihan, kebahagian dan kemarahan tuangkan dalam tulisan berupa puisi, diary atau bila perlu menjadi seorang penulis. Karena menulis dapat membantu para melankolik melepas semua yang ada dipikirannya.
Melankolik lebih merasakan hal-hal dengan hatinya, dapat menyalurkan instingnya dengan menulis sebuah cerita fiksi seperti novel pengalaman pribadi dengan inisial berbeda atau pembuat skenario untuk suatu cerita yang ditayangkan televisi misalnya atau menjadi penasehat, dll. Karena melankolik senang dengan kehidupan belakang layar, lahirkan banyak karya dari pikiran.
Karya seni, seorang melankolik hidup dengan kerapiannya dan tentunya karena memiliki seni yang tinggi. Salurkan kelebihan itu dengan membuat lukisan, membatik, seni suara, bermusik, animator, arsitektur, penata ruangan, dll. Â Mengendalikan pikiran yang terus menerus akan meningkatkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional para melankolik.
Peneliti, sifat teliti dan obeservatifnya melankolik lebih baik bila diarahkan kepada meneliti sesuatu seperti, bedah buku, mencari hakikat hidup, mengamati kehidupan sosial dan menyalurkan aspirasinya melalui hal yang bermanfaat. Kelebihan meneliti ini sangat bermanfaat bila diarahkan ke hal yang berguna.
Berpikir merupakan bagian dari aktifitas otak manusia. Namun proses berpikir yang over ini jangan sampai merugikan lahir dan batin kita. Menjadi seorang pemikir adalah anugerah karena dengan berpikir manusia menemukan banyak hal dalam hidup, asalkan dikendalikan dan diarahkan kepada hal yang dapat mengangkat diri kita dan oranglain.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H