Ramadhan telah tiba, selama berpuasa umat muslim tidak makan dan minum membuat tubuh terasa lemas dan kurang bertenaga. Asupan makanan dan minuman saat sahur sangat menentukan aktifitas sehari-hari. Sembarangan memasukan asupan makanan dan minuman dapat membuat tubuh menjadi lebih cepat kehilangan air, mengakibatkan tubuh mengalami dehidrasi dan kehilangan tenaga.
Mencegah rasa lemas dan kekurangan air dapat disiasati dengan mengatur asupannya. Dan mengurangi aktifitas yang membuat kadar air menguap dari tubuh. Berikut tipsnya:
Hindari cafeinÂ
Kopi dan teh memang nikmat dikonsumsi setelah sahur terutama bagi penggemarnya. Cafein dapat menstimulan jantung dan membawa oksigen ke otak, sehingga terhindar dari rasa mengantuk dan mudah berpikir. Namun minuman ini tidak cocok dikonsumsi ketika akan berpuasa.
Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat mencatat kandungan kafein dalam kopi memiliki efek diuretic ringan, memicu tubuh untuk buang air kecil lebih sering. Efek diuretik tersebut membuat tubuh mengeluarkan natrium dan air dari tubuh. Sehingga membuat tubuh lebih cepat kehilangan air dan menjadi lemas karena natrium yang cenderung lebih banyak keluar dari tubuh.
Minum Air Putih Lebih Banyak
Bila tubuh mendapat cukup air selama berpuasa tubuh akan terhindar dari rasa lemas dan tidak bertenaga. Tubuh manusia terdiri dari 80% air, bila tubuh tidak mendapatkan yang semestinya tubuh akan mengalami berbagai reaksi. Terutama bagi para mentor atau pembicara yang kadar air pada tubuhnya lebih banyak menguap saat berbicara.
Namun pada waktu sahur tentunya tubuh tidak siap menerima asupan air yang langsung banyak. Dapat disiasati saat sore hari sebelum melakukan puasa. Asupan air putih yang cukup dalam sehari dapat dihitung sesuai berat badan manusia dikalikan 30ml.
Itu mengapa saat berpuasa tubuh akan cepat merasa lemas ketika banyak bicara, karena air menguap melalui pernafasan. Tubuh melakukan aksi otomatis dan merasa enggan berbicara ketika berpuasa. Hemat bicara untuk mempertahankan kadar air dalam tubuh.
Konsumsi Oatmeal dan Madu
Biji oat putih atau sereal gandum ini membuat tubuh lebih tahan lama terhadap lapar. Oatmeal mengandung air lebih banyak dari mentimun dan jeruk. Kandungan oat ini juga dapat menurunkan kadar lemak darah atau kolesterol dan penyakit jantung bila dikonsumsi secara teratur.
Konsumsi oatmeal pada saat sahur bersama dengan air madu dapat menjaga tubuh dari rasa lemas, sehingga tetap dapat beraktifitas dengan baik. Madu sebagai energi booster, kandungan glukosa pada madu dapat diserap dengan mudah oleh tubuh dan memberikan energi secara langsung. Fruktosa pada Madu diserap lebih lambat dibandingkan gula lainnya dan berperan menjaga kadar gula darah cukup konstan.
Mengurangi Aktifitas
Air mudah menguap dari tubuh melalui pernafasan (350ml), melalui penguapan pada kulit (100ml) dan melalui keringat (350ml). melalui ginjal dalam bentuk air seni (1000-2000ml), melalui BAB (150ml-200ml). Melakukan kegiatan yang berat dan tengah berada pada cuaca yang lembab dan hangat, tubuh akan kehilangan air 10 kali lipat atau lebih.
Dengan mengurangi aktifitas yang memancing penguapan dan pengeluaran kadar air dalam tubuh, maka tubuh akan dapat bertahan lama dalam menjalani puasa hingga sore hari. Bagi para guru, pembicara dan olahragawan mungkin lebih cepat merasa lemas karena lebih sering mengalami penguapan dan pengeluaran air tersebut. asupan air di waktu sahur sangat penting bagi mereka yang memiliki aktifitas seperti ini.
Konsumsi Daging Merah
Daging sapi merupakan sumber protein berkualitas tinggi, memberikan simpanan energi bagi orang yang berpuasa. Merasa kenyang lebih lama, dan bertenaga. Sisipkan kedalam menu sahur atau ketika berbuka puasa. Memberikan tenaga dan tahan lapar, tubuh dapat melakukan kegiatan lebih lama.
Rangkuman dari Nutrition Advance, senyawa Karnosin pada daging sapi penting untuk fungsi otot dan merupakan sumber karnosin tertinggi. Karnosin ini dikaitkan dengan kurangnya kelelahan pada tubuh dan meningkatkan kinerja selama berolahraga. Mencegah anemia atau kekurangan zat besi yang mengakibatkan tubuh tidak mampu melakukan aktifitas yang lebih berat.
Kurangi konsumsi garam berlebih
Mengurangi asupan sodium berlebih pada saat sahur dapat menjaga tubuh dari rasa haus yang terus menerus. Ginjal menyaring 120 liter darah dan menyaring racun dan cairan yang tidak diinginkan dari sel tubuh dan membutuhkan air untuk memproses sodium dan racun dari ginjal tersebut. Sehingga tubuh akan merespon dengan perasaan haus yang berlebih.
Saat berpuasa terjadi perubahan pada sistem pencernaan dan metabolisme tubuh. Mengatur asupan dan menghindari tubuh dari aktifitas yang berat dapat mengurangi rasa lemas dan tidak bertenaga selama proses berpuasa sangat penting agar tubuh tetap kuat dan bersemangat. Tentunya diiringi dengan pikiran dan perasaan yang positif lebih menunjang daya tahan tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H