Perkataan lembut mudah sekali masuk kepada memori limbic. Memarahi mereka membuat otak menegang dan sulit menerima informasi-informasi yang positif. Pada akhirnya membuat keduanya kelelahan secara psikis karena emosi negatif.
Isi Baterai hatinya
Bahasa kasih sangat dibutuhkan manusia, mulai usia 0 hingga usia tua. Baterai kasih ini mencakup pelayanan, dukungan, pujian, hadiah dan sentuhan. Pada saat orang tua memberikan semua itu kepada anak, mereka akan dengan sendirinya menuruti kedua orangtua. Energi yang mereka butuhkan sudah terisi penuh.
Bila Bahasa kasih ini tidak kita berikan, anak akan mudah melawan dan mencari kesenangan diluar rumah. Bahkan yang lebih parahnya dapat menimbulkan kecanduan narkoba dan miras. Berikut efek bila anak tidak mendapat Bahasa kasihnya:
- Pelayanan, bila anak tidak dilayani dengan baik anak akan menjadi orang yang apatis, merasa tidak dianggap, merasa tidak berguna pada akhirnya pergi keluar rumah dan dekat dengan narkoba dan hal tidak positif lainnya.
- Dukungan, bila anak tidak diberi dukungan, anak akan mudah sedih dan berkecil hati. Membuat anak tidak percaya diri dan takut memulai hal baru, enggan mengeksplor kecerdasannya diberbagai hal.
- Pujian, anak yang tidak pernah mendapat pujian akan minder. mudah membenci orang lain, efeknya dapat menjadikan mereka iri dan dengki kepada orang lain.
- Hadiah, hadiah tidak mesti mahal, dapat berupa makanan kesukaan hasil masakan ibunya sendiri atau beli kue kesukaannya, mainan,dsb. Bila kita tidak memperhatikan soal ini anak akan mudah murung, kurang empati kepada orang lain.
- Sentuhan, sentuhlah anak sesering mungkin, memeluk dan menciumnya agar anak merasa aman dan nyaman. Bila Bahasa kasih ini tidak diberikan anak akan mengacuhkan atau enggan dengan kita, tidak ingin dekat dan tidak merasa dekat dengan orangtuanya.Â
Semua tindakan penolakan anak berasal dari Bahasa kasih yang tidak terpenuhi. Menimbulkan efek trauma dan kita akan sulit mengarahkannya. Dan terjadi sebaliknya bila terpenuhi semua akan mudah dan lancar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H