Lagi-lagi pola asuh yang menentukan kepribadian anak. Sejak usia 0 hingga 13 tahun kondisi otak anak ada di gelombang alpha, dimana kondisi alpha ini sangat mudah menyerap informasi dari luar dirinya. Dari apa yang dilihat dan didengarnya akan membentuk memori pada sistem limbicnya.
Perilaku baik dan buruk orangtua maupun orang sekitarnya akan terekam secara otomatis di memorinya, karena manusia memiliki eye photograph. Semakin sering terjadi, sambungan neuron pada otak anak akan menebal dan menguat sehingga akan terbawa hingga dia dewasa. Kenangan masa kecilnya mampu membentuk dia seperti apa yang dilihatnya dari kedua orangtua dan sekitarnya.
Anak cenderung mengikuti perbuatan ayah dan ibunya, apa saja yang kita katakan dan yang kita lakukan anak sangat dengan mudah meniru. Pada usia 0-13 tersebut anak lebih mudah terpengaruh dengan penglihatan dan pendengarannya. Sebaiknya apa saja yang harus dilakukan agar anak secara otomatis mengikuti keinginan kita?
Melakukan Hal yang kita Inginkan didepan Matanya
Bila kita ingin anak beribadah, orangtua harus menunjukan dengan perilaku spontan misalnya, sholat dan mengaji bila muslim atau melakukan doa sesuai agama masing-masing. Perbuatan ini akan cepat ditiru oleh anak tanpa kita harus teriak-teriak menyuruh mereka. Mungkin diawal-awal mereka akan acuh namun lama kelamaan mereka akan meniru.
Hindari Penggunaan Kata Negatif
Karena anak mudah meniru dan otak masih 100% di alpha, sebaiknya anak diperdengarkan kalimat-kalimat positif. Hindari kata negatif seperti tidak dan jangan. Otak kanan menghapus kata tersebut dan mengartikan langsung kepada kalimat yang mudah digambarkan (cara kerja otak kanan).
Memberikan kalimat positif yang diulang
Otak kanan perlu pengulangan dalam menangkap sesuatu. Bila ingin anak menjadi seperti yang kita inginkan, tunjukan dan perdengarkan secara berulang dari semua aktifitas positif. Jangan langsung menyerah bila anak belum mengikutinya, teruskan secara berulang-ulang, otak kanan akan merekam secara otomatis.
Berkata lembutÂ
Pada anak usia 0-13 tahun ini dikatakan belum usia baligh masih mudah memberikan arahan hanya dengan berkata lembut. Memarahinya hanya memberikan memori negatif kepada sistem limbicnya. Menimbulkan luka batin diusia dewasanya.