Mohon tunggu...
Zain Wirasena
Zain Wirasena Mohon Tunggu... Lainnya - Football Blogger

Pemuda Asal Tangerang Selatan, menuntut ilmu sepakbola dan futal dari dunia borderless dan dinamik. Berkreatif juga di laman Instagram @zainfootball mengkurasi tentang sepakbola Asia Tenggara. Pernah berkecimpung jadi Manajer, Pelatih, sampai Direktur Teknik beberapa masa lalu.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pentingkah Liga Indonesia Dilanjutkan di Masa Kritis Pandemi?

10 September 2020   11:21 Diperbarui: 10 September 2020   11:25 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kala masa ekskalasi penyebaran virus corona menanjak di Indonesia dan angka pasien semakin membuat dada berdebar, Liga Indonesia malah akan segera di mulai 20 hari lagi. Dengan banyak pertimbangan petinggi sana-sini akhirnya diketuk palu Oktober menjadi babak lanjutan Liga Indonesia.

Jelas wacana pro kontra naik dan tersiar dari beberapa pengamat dan pecinta sepakbola nasional. Sebenarnya seberapa urgensi Liga Indonesia harus di mulai kembali di masa pandemic yang semakin krritis?

Dari pandangan penulis untuk mereka yang sangat Pro kepada Liga dilanjutkan di masa kritis pandemic mungkin memiliki alasan berikut:

1)Mereka butuh hiburan.

2)Pemain, pelatih,dan staf butuh penghasilan.

3)Agenda Piala Dunia U-20 tahun 2021

4)Agenda bisnis atau sponsorship klub

Dari pandangan penulis untuk mereka yang kontra kepada Liga dilanjutkan di masa kritis pandemic mungkin memiliki alasan berikut:

1)Mendahulukan kepentingan nyawa masyarakat Indonesia.

2)Tidak ada agenda sepakbola yang berarti di tahun 2020.

Pandangan penulis terkait “seberapa urgensi Liga Indonesia harus di mulai kembali di masa pandemic yang semakin kritis?” jawabannya tidak penting secara kacamata sepakbola. Mengapa? Dari agenda sepakbola di Asia 2020 sudah diundur semua ke 2021 dan mendahulukan kepentingan moral atau nyawa banyak orang harus menjadi focus urgensi kita saat ini, dengan kasus virus yang melonjak pertambahannya hingga 3000 kasus perhari dan beum berhentinya gelombang pertama para ahli mengkhwatirkan Indonesia menjadi pusat pandemic.

Penulis akhir-akhir ini sering mendengar kutipan dari ekonomis yang berpendapat sebagai berikut “ekonomi tidak dapat dibangun oleh orang sakit” dengan memaksakan liga dipaksa terus berjalan jelas kemungkinan sepakbola menjadi kluster penyebaran virus baru akan sangat besar. Mengapa?

1)Penyebaran bisa terjadi saat kerumunan hadir di luar stadion memaksa untuk masuk menonton.

2)Penyebaran bisa terjadi saat ada kerumunan acara nonton bareng pertandingan sepakbola di café atau lapangan terbuka.

3)Kebiasaan pemain yang sering keluyuran malam untuk jalan-jalan atau makan.

4)Tingginya resiko penyebaran orang tanpa gejala.

Dengan melihat tidak adanya agenda tim nasional senior di Asia maupun Internasional pada tahun 2020 maka tiada gunanya apabila memaksakan liga berjalan dengan penumpukan pemain senior di dalam klub nasional. Prioritas kita jelas sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 kita sebagai negara harus sehat dan selanjutnya menyiapkan tim yang kokoh untuk melawan raksasa sepakbola dunia. Sangat jelas apabila negara kita tidak sedang baik-baik saja sampai waktu 2021 maka kita bisa jadi diundur atu mungkin batal menjadi tuan rumah karena tidak siap secara keadaan.

Jika kita ingin memaksakan liga berjalan maka harus ada agenda prioritas sepakbola yang dijalankan, seperti Piala Dunia U-20. Dengan merujuk agenda tersebut kita bisa memaksakan liga berjalan menggunakan syarat harus ada jumlah sekitar  setengah pemain umur dibawah 20 yang menjadi pemain di Liga atau pilihan lainnya hanya Elite Pro Academy U-20 dan U-16 yang digelar pada Oktober 2020.

Apa sebenarnya manfaat liga diisi oleh pemuda di kondisi pandemic saat ini:

1)Mempersiapkan mental bertanding di level yang lebih tinggi.

2)Memberikan jam terbang kepada pemain muda untuk bermain regular di level yang lebih tinggi.

3)Memudahkan Coach STY dalam menjaring bakat baru.

4)Mempersiapkan kerjasama kolaboratif tim nasional campuran antara senior dan junior.

5)Menjadi wadah atensi pemantauan para agen scouting dari luar negeri

Melalui kesadaran stakeholder sepakbola akan agenda negara yang levelnya superpower itu maka akan memudahkan jalan Coach STY dalam membangun tim yang kokoh. Dengan alur pembinaan yang jelas dan komperhensif di waktu yang singkat maka bukan tidak mungkin kita bisa meraih posisi di Piala Dunia U-20 mendatang.

Tentu saja hal ini bisa jadi mustahil dan berat di laksanakan karena ini langkah transformatif yang dibutuhkan gotong royong dan mau mengalah antar satu sama lain.   Sangat dibutuhkan rasa percaya proses dan cinta negara dalam hal seperti ini dan menyingkirkan perasaan bisnis yang tidak mungkin hilang.

Pada intinya poin yang penulis rangkum ialah bahwa kepentingan moral harus lebih ditinggikan dari kepentingan bisnis, kalau ingin memaksakan semua berjalan maka harus prioritaskan sesuatu yang sifatnya penting seperti membawa nama bangsa seperti Tim Nasional di Piala Dunia. Selalu penulis mengatakan:

Football Come from society, by society, and for the society. 

Sepakbola hadir dari masyarakat, apabila kondisi masyarakat saat ini di ranah kritis maka tidak mungkin pula menciptakan pemain yang sehat, apabila pemain tidak sehat masyarakat pun tidak puas akan permainan yang disajikan. Maka dengan ini hadirkanlah ekosistem yang nyaman dan sehat dalam lingkungan sepakbola kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun