Demand dan Supply
Permintaan dan penawaran adalah prinsip klasik dalam ilmu keonomi dan selalu terjadi dimanapun. Jika permintaan banyak tapi barangnya sedikit maka harga barang akan naik, jika permintaan sedikit tapi jumlah barangnya banyak maka harga barang akan turun.
Pemicu permintaan barang meningkat di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu jumlah penduduk bertambah, pendapatan masyarakat bertambah, dan selera masyarakat seperti demam korea sehingga makanan, kosmetik dan fashion korea permintaannya bertambah.
Meingkatnya biaya produksi
Produksi yang dilakukan oleh produsen atau perusahaan, dalam proses produksi produsen harus mengeluarkan biaya produksi untuk beli bahan baku, mesin produksi, bayar tenaga kerja, dan bahan bakar. Semua ini sangat berdampak ke perusaahn kecil -- besar, masyarakat dll.
Dari beberapa kenaikan harga bbm , persentase kenaikan harga BBM dan harga barang hampir sama, karena bahan bakar minyak mempunyai peran yang sangat penting dalam perputaran roda ekonomi, BBM sebagai rantai penggerak distribusi barang diseluruh Indonesia contohnya ada perusahaan pembuat roti, harga bahan baku roti seperti tepung dan telur mangalami kenaikan karena biaya distribusinya naik diakibatkan oleh kenaikan harga BBM, sehingga perusahaan akan mengeluarkan biaya produksi naik dan ongkos distribusi produk akan naik juga, pada akhirnya harga roti akan naik.
Biaya tenaga kerja juga sangat berpengaruh terhadap  kenaikan harga. Jika UMR naik perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih buat membayar tenaga kerja sehingga biaya produksi pasti naik sehingga harga suatu produk akan naik.
Jumlah uang beredar
Dalam teori ekonomi jika Pendapatan masyarakat meningkat pasti daya beli masyarakat akan naik. Ketika daya beli masyarakat naik maka permintaan dari berbagai jenis barang akan naik juga sehingga teori supply dan demand itu akan berlaku. Contoh seperti pada hari menjelang lebaran para pegawai dan karyawan umumnya mendapat THR sehingga pada hari itu mereka mendapatkan uang lebih dari biasanya yang membuat daya beli masyarakat akan naik, yang mulanya tidak mampu beli nastar dan baju sekarang jadi mampu. Ini dibuktikan dengan angka inflasi yang lebih tinggi di banding bulan-bulan lainnya
Impor barang
Negara satu dengan lainnya pada umumnya berdagang satu sama lain, harga barang impor bisa naik karena beberapa faktor minsalnya karena Negara asal produknya lagi mengalami inflasi yang tinggi, atau karena ada kebijakan baru di bea cukai hingga ada tambahan potongan pajak, biaya administrasi, dan lain-lain. Jika importer mendapat barang dengan harga modal tinggi maka cendenrung menaikkan harga untuk konsumen dalam negeri.