Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke Rp15.920 pada Rabu (3/4/2024). Pelemahan ini terjadi seiring pejabat The Fed yang memberikan sinyal untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 23 poin atau 0,14% menuju level Rp15.920 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga melemah 0,01% menuju posisi 104,80. Kok bisa ?
Dalam ekonomi naik-turunnya nilai mata uang sama seperti konsep fluktasi harga
konsep klasik supply dan demand, ketika permintaan lebih besar dari penawaran maka nilainya akan naik sebagai contoh pada saat covid 2020, harga masker naik drastis selain masker harga hand sanitizer, sabun cuci tangan dll naik , karena pada saat covid dulu lonjakan kebutuhan sehingga permintaan naik, sedangkan barangnya tidak mampu memenuhi permintaan, sehingga konsumen berani membeli dengan harga lebih mahal. karena barangnya cepet laku para penjual juga memanfaatkan kesempatan dengan menaikkan harga supaya keuntungannya maksimal. Seperti halnya daging kurban akan naik saat menjelang idul adha, harga tiket pesawat akan naik ketika musim liburan. Prinsip dagang yang sama juga terjadi dalam fuktuasi nilai mata uang.
Ketika ada lonjakan kebutuhan, kenaikan permintaan dan banyak berkepentingan untuk buat punya mata uang tertentu, maka harga mata uang tersebut juga akan naik alias nilai tukarnya menguat. Sebaliknya ketika nilai mata uang tertentu gak banyak dibutuhin permintaan menurun maka nilai mata uangnnya akan menurun alias nilai tukarnya melemah.
Jadi sederhananya faktor yang membuat nilai mata uang naik-turun itu adalah hukum dagang yang kita hadapi sehari-hari, karena pada dasarnya mata uang selalu diperjual-belikan dalam hubungan dagang antar Negara. Bentuk Hubungann dagang bisa bermacam macam yaitu:
- Transaksi ekspor-impor bernilai triliunan
- Penukaran mata uang oleh wisatawan/turis
- Ekspansi bisnis perusahaan/korporasi raksasa
- Perdagangan surat berharga antar institusi
Semua aspek ini berkontribusi terhadap fluktiasi nilai mata uang termasuk nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Namun apa sih faktor yang membuat permintaan mata uang suatu negara semakin naik ?
- Perdagangan barang dan jasa antar Negara
Sebuah Negara yang bisa memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen seluruh dunia. Produsen akan mematok harga sdengan mata uang mereka sehingga konsumen harus membeli barang dengan mata uang tersebur.
Hal ini memnuat Negara maju sangat di untungkan karena mereka sebagai produsen barang-barang kelas dunia yang sangat dibutuhkan seperti leptop, handphone, alat transportasi dan lain-lain, sedangkan Negara berkembang sering sekali merupakan konsumen dari barang-barang Negara maju. Sehingga permintaan mata uang Negara maju relative stabil dan meningkat dengan bertumbuhnya distribusi produk ke seluruh dunia.
Makannya tidak heran nilai mata uang Negara maju terus menguat seiring dengan kesenjangan transaksi perdagangan antar Negara maju dengan Negara berkembang.
- Penanaman modal atau investor asing terhadap pengembangan ekonomi dan bisnis
Negara yang ekominya sedang gila-gilaan dan menarik banyak investor dari seluruh dunia untuk menanam modalnya. dengan adanya dana besar investor asing masuk ke sektor rill perdagangan sebuah Negara artinya dana dari investor tersebut harus ditukar dengan mata uang Negara tujuan. Hal ini akan membuat permintaan mata uang Negara tujuan akan meningkat karena lonjakan pembelian dari para investor besar di seluruh dunia, sehingga membuat nilai tukarnya menguat.
- Perdaganga surat berharga yang diterbitkan oleh Negara
Di Indonesia surat berharga Negara yang paling popular ialah obligasi atau surat utang Negara yang nilainya dipatok pada tingkat suku Bungan bank di Negara penerbitnya. Obligasi Negara jenis investasi paper asset yang paling mana karena dijamin langsung oleh nagara. Surat berharga ini tidak hanya diburu oleh investor trader individual saja namun menjadi burunan institusi keuangan besar dari seluruh dunia yang punya modal fantastis buat ngamanin asset keuangan mereka.
Para trader individu/institusi keuangan memburu surat berharga yang memberikan hasil atau Bunga yang tinggi. Suku Bungan bank yang tinggi bakalan narik minat para tarder keuangan sekuruh dunia buat beli surat obligasi Negara yang diterbitin sama Negara tujuan tersebut. Contohnya ketika suku bunga di amerika naik para trader seluruh dunia membeli obligasi amerika karena imbalan hasil yang tinggi.
Dengan adanya lonjakan pembelian surat amerika serikat otomatis ada kenaikan permintaan atas mata uang dari seluruh dunia, akibatnya nilai mata uang dolar menguat.
Dari berbgai sumber pelemahan nilai mata uang rupiah erhadapa dolar disebabkan karena
- Pelemahan yuan China.
- Repatriasi dividen dari dalam negeri yang mendorong permintaan dolar AS
- Permintaan dolar tinggi untuk impor BBM, maupun hot money outflow.
- Data inflasi pada Maret 2024 yang berada di atas ekspektasi. Tingkat inflasi pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,52% secara bulanan (month-to-month/mtm) atau 3,05% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Apasih dampaknya ?
- Peningkatan bungan dan pokok utang luar negeri
- Rupiah yang terus mengalami pelemahan akan berakibat pada peningkatan risiko pembayaran bunga dan pokok utang luar negeri pemerintah. Hal ini bisa menyebabkan cicilan utang dolar Indonesia membengkak.
"Akibatnya, pemerintah bisa saja menaikkan kembali harga BBM jika pemerintah tidak sanggup menahan beban subsidi. Tidak hanya BBM, komoditas energy lain seperti listrik dan LPG 3 kg juga akan terkena dampaknya karena sebagian masih disubsidi. (bhima yudhistira)
Harga Bahan Baku Impor Naik
Andry menyampaikan terdapat potensi terjadinya kenaikan harga bahan baku yang biasanya didapatkan dari impor, yang turut mempengaruhi biaya modal impor dari barang modal itu sendiri.
Potensi Perlambatan Ekonomi
Pelemahan rupiah memiliki efek domino yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan perlambatan ekonomi. Ia menjelaskan, perlambatan akan dimulai dari kinerja industri dan pada akhirnya merembet ke konsumsi. Dua hal tersebut merupakan faktor penggerak ekonomi Indonesia, sehingga terdapat konsekuensi yang mempengaruhi kinerja ekonomi secara keseluruhan.
Namun pelemahan nilai mata uang Rupiah itu tidak selalu berdampak negatif terhadap semua pihak di Indonesia. Para pihak yang dapat penghasilan dalam bentuk dolar dan maupun mata uang asing lainnya sangat diuntungkan dengan penurunan rupiah ini, contohnya para ekportir yang menjual produk Indonesia ke luar negeri, kenaikan dolar ini meningkatkan keuntungan dan daya saing harga dengan produk di luar negeri. Para TKI, TKW, Freelancer  dan juga pekerja yang berpenghasilan dolar maupun mata uang asing lainnya juga sangat diuntungin dengan pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar ini. Sektor pariwisata juga di untungin karena penurunan nilai tukar memicu wisatawan/turis masuk ke Indonesia buat nikmatin produk dan jasa wisata Indonesia dengan jauh lebih terjangkau.
Bagaimna apakah kamu diuntungin atau dirugiin dengan kenaikan dilar ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H