Mohon tunggu...
Zainurrohmah
Zainurrohmah Mohon Tunggu... Penulis - Catatan Mahza

Bukan siapa-siapa. Sekadar hobi untuk healing. Kritik dan saran monggo... Maturnuwun...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jangan Takut Bermimpi

30 April 2024   12:46 Diperbarui: 30 April 2024   12:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setelah jelas impiannya, kita bisa menyusun cara atau strategi untuk mewujudkannya. Dan setiap kita memiliki cara yang tentu berbeda-beda. Kalau aku sih biasanya sambil nulis impian. Ya, aku tulis dengan jelas, entah di buku atau di kertas yang kutempel di dinding. Biasanya aku siapin buku khusus tentang impian, atau target yang harus dicapai. Ditulis rapi dari A sampai Z. Mulai dari impian sederhana sampai yang besar. Dari impian jangka pendek, menengah sampai jangka panjang. Tentunya dengan memperhatikan situasi dan kondisi ya. Untuk metode ini mungkin ada yang sudah mempraktikkan juga ada yang belum.

Nah, kenapa kok harus ditulis? Sebenarnya itu bebas sih terserah teman-teman. Cuma kalau aku memang seringnya begitu. Karena kalau ditulis itu lebih terarah dan bikin tambah semangat. Kita bisa kapan aja membuka buku dan melihat daftar impian kapan aja kita mau.

Emm, atau selain dengan tulisan. Teman-teman juga bisa bikin gambar yang ditempel di dinding. Misalnya impiannya ingin jadi guru. Bikin tuh atau cari gambar tentang guru yang lagi ngajar terus tempel deh. Atau target terdekat misalnya ingin punya laptop. Cetak aja gambar laptop dan tempel di tempat yang menurut teman-teman itu pas. Biar kita pas lihat tuh sambil membatin dan berdoa, nah proses ini loh yang juga penting. Membatin atau berdoa itu juru kunci luar biasa dalam kehidupan ini. Jadi, apa yang kita pikirkan tuh itu yang akan terjadi. Amin. Asalkan yang baik-baik aja ya.

Jadi gimana nih?  Salah satu tips menulis atau menempel tadi boleh ya dipraktekkan. Semoga aja bisa terealisasikan semua impian-impian kita, amin.

Satu lagi, evaluasi. Setelah beberapa waktu kok impianku belum diijabah sama Allah ya, kok doaku belum dikabulkan ya, kok rasanya berat ya, dan bla bla bla.

Memang begitu ya teman-teman, tidak semua apa yang kita inginkan seketika langsung dikasih sama Allah. Tidak semua harus sekarang. Mungkin, Allah ingin kita lebih semangat lagi. Mungkin, Allah ingin lihat seberapa kuat kita. Mungkin, usahaku kurang maksimal.

Mungkin, ada yang kurang juga dengan sikap kita. Memang ada kaitannya? Jelas ada ya. Ini berkaitan juga yang namanya marketing langit. Mungkin sikap kita ada yang pernah menyakiti orang lain, mungkin pernah menyakiti orang tua, mungkin pernah gini gitu, jadi perlu kita evaluasi ya untuk diperbaiki ke depannya.

Jadi kudu imbang antara langit dan bumi. Usahanya maksimal, doanya selalu dilangitkan. Bismillah ya.

Teruntuk kita yang sedang berjuang, jangan patah semangat ya. Ada banyak sekali impian yang harus diperjuangkan, mungkin saat ini belum, tidak apa. Kalau belum sekarang mungkin nanti, kalau belum hari ini mungkin besok, kalau masih belum mungkin nanti ketika waktunya memang tepat pasti akan dikasih. Percaya aja. Tugas kita hanya berusaha dan berdoa. Selebihnya biarkan Allah yang menentukan.

Tunggu kejutan itu datang. Kadang Allah kasih di waktu yang memang sungguh di luar prediksi kita. Terkadang yang menurut kita baik belum tentu baik di hadapan Allah. Kita hanya perlu bersiap-siap untuk menyiapkan wadah. Biar sewaktu-waktu Allah kasih kita siap. Karena Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang hanya kita inginkan.

Jika lelah istirahat sejenak, boleh ga sih? Boleh dong. Kalau kita capek itu mungkin wajar. Sejenak kita istirahat, lakukan apa yang bisa buat kita tuh bangkit lagi, semangat lagi, baru kemudian lanjut lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun