Bersyukur pada akhir pekan kemarin (21-24 Oktober 2021), saya bisa membersamai TGB Muhammad Zainul Majdi, Wakil Komisaris BSI (Bank Syariah Indonesia) dan ketua OIAA Organisasi Alumni Al Azhar Mesir di Indonesia dalam Roadshow Dakwah Nusantara ke Negeri Para Ulama, tepatnya ke wilayah Krui, Pesisir Barat Propinsi Lampung, sekaligus dalam rangka peletakan batu pertama Pesantren MAQWA, Pesantren yang dibangun oleh semangat ke Azharannya Azhary yang dipelopori Buya Udo M Yamin Majdi.
MENCETAK ENTERPRENER WANITA
Presentasi ekonomi yang menarik TGB Mulai dari kampus Diniyyah Putri Lampung. Di depan ribuan mahasiswa dan santri Sekolah Tinggi Ekonomi Putri itu TGB berkisah ketika kakeknya yang juga pahlawan nasional Maulana Syeikh Muhammad Zainuddin Abdul Majid mendirikan Perguruan Ekonomi Perempuan di Pancor NTB dengan menyitir Dua Hadits Rosulullah SAW.
Hadits yang pertama adalah hadits tentang pentingnya membersamakan Ilmu dalam segala hal, artinya seluruh pergerakan tidak boleh hanya mengikuti trend dan arah arus besar, tetapi harus berpangkal pada keilmuan yang dibangun.
Bahwa Rasulullah SAW menyatakan pentingnya dan keharusannya menimba ilmu bagi kaum muslimin dan muslimat, laki-laki dan juga perempuan. (Tholabul ilmi Faridlotun ala kulli muslimin wamuslimatin). Bahwa meningkatkan keilmuan itu hukumnya Fardlu bagi siapapun. Artinya pemberangkatan keilmuanlah menjadi amunisi utama dalam melakukan segala pergerakan terutama dalam membangun ekonomi dan juga dakwah.
Hadits yang kedua yang disitir oleh Maulana syeikh dalam membangun spirit kampus ekonomi wanita adalah hadits" Wanita adalah tiangnya negara, jikalau baik wanitanya baiklah bangsanya dan jika jelek wanitanya, maka hancurlah bangsanya" (Almaratu imadul bilad idza soluhat soluhatilbilad waidza fasadat fasadatilbilad).
Dalam menyitir hadits wanita ini TGB menekankan betapa Islam memposisikan wanita sebagai kunci dalam sebuah tatanan kenegaraan.
Ketika lantunan indah lagu mars diniyyah putri dikumandangkan oleh paduan suaranya, didalamnya ada kalimat mohon doa untuk kebaikan lembaga, TGB menekankan bahwa diantara do'a terbaik untuk lembaga adalah langkah dan upaya praktek kebaikan yang dilakukan. Bayangkan jika seandainya dalam lembaga ini ada 6000 santri dan setiap hari berbuat kebaikan berarti ada 6000 do'a kebaikan yang terpancarkan di lembaga ini tiap harinya, Betapa energy kebaikan melingkupi kampus kita ini, mari tak henti-henti kita terus isi harapan ini dengan praktek-praktek kebaikan kita, tutur TGB.
MEMBANGUN PASAR
Kemudian, dalam narasi pengajian Maulid di Masjid Besar bersama Bupati Pesisir Barat dan para ulama serta ribuan massa, TGB membedah tiga hal yang dibangun Rasulullah SAW di Madinah.
Yaitu pertama Membangun Masjid dan kedua membangun Pasar, dan yang ketiga membangun tali persaudaraan antar masyarakat.
Membangunkan masjid berarti membuat portal spiritual yang jalurnya transendental, menghubungkan energy dunia ke langit, maka Rasulullah SAW kita lihat dalam pergerakan dakwahnya, pertama kali yang dibangun sebelum fasilllitas yang lain adalah Masjid.
TGB yang juga mantan Gubernur NTB dua periode itu berkisah pengalamannya ketika mau membangun kawasan wisata mandalika, beliau sengaja mendesak Menteri BUMN saat itu untuk mendahulukan pembangunan Masjid sebelum membagunkan yang lainnya, hasilnya apa yang terjadi ?
Selesai membangunkan masjid ternyata seabreg kemudahan investasi dan pembangunan kawasan didapati, dan kini bahkan tengah finishing lapangan bertaraf dunia yaitu lapangan formula one dikawasan tersebut, Betul-betul banyak kemudahan setelah konsentreasi membangunkan Masjid sebelum membangunkan yang lainnya.
Langkah kedua Rasulullah dalam membangun negeri Madinah adalah dengan membangun Pasar. Pasar Al Uqodz di Madinah yang sudah lebih dari 700 tahun dikuasai Yahudi Bani Qoynuqo perlahan beralih ke tangan kaum muslimin karena penanganan dan manajemen pasar yang dipenuhi dengan akhlaq dagangnya Rasulullah yang amanah, disiplin dan adil serta menyejahterakan.
Maka pasar bukanlah dunia gelap yang harus dijauhi kaum muslimin, tapi sebaliknya harus ada effort dari potensi keummatan dalam menata dan mengurusi pasar tersebut. Kita ketahui diantara keberhasilan pembangunan Rasul di Madinah adalah menyatukan kaum niagawan pekerja pasar dari Makkah (kaum Muhajirin) dan para petani local Madinah (kaum Al Anshor).
Ketiga, yang dilakukan Rasulullah SAW dalam membangun peradaban di Madinah itu adalah melakukan rekonsiliasai besar-besaran. Mengibarkan spirit ukhuwwah peraudaraan satu dengan lainnya. Bangsa Aoz dan Khojrod yang ratusan tahun bertikai, ketika Rasulullah datang barulah kemudian terdamaikan, Yahudi dan Nasrani serta kaum muslimin hidup damai berdampingan satusama lain. Inilah fenomena kebangkitan dan kemajuan yang diusung oleh Baginda Rasulullah SAW di Kota Madinah.
MENATA LEMBAGA KAFALAH WAKAF
Diantara anugrah system dalam Islam yang diberikan kepada ummat adalah adanya sistem Wakaf. Peradaban Islam dari zaman kezaman bisa bertahan salahsatunya karna ada manajement wakaf.
Salah satu contoh yag menjadi kebanggaan keummatan di zaman sekarang ini adalah lembaga wakaf Al Azhar. Pilar pendidikan berkelas dunia ini telah ribuan tahun bertahan mengibarkan missi wasatiyyatu islam (islam moderat). Dan manfaatnya luar biasa hingga saat ini masih segar memimpin spirit keummatan dunia.
Dalam pertemuan dengan para tokoh dan pimpinan-pimpinan pesantren yang bertempat di Masjid Pesantren Al Falah, TGB menarasikan spirit wakaf dan kafalah Al Azhar sebagai contoh sukses ummat Islam memanage system yang diwariskan Rasulullah SAW.
Menjelang senja hari di ruang hotel Sun Beach, TGB membersamai kongkow para aktifis Azhary dari berbagai tempat seperti Jawa Barat (PAAM JABAR), dari Jogja, Medan, Palembang, Lombok, Jakarta dan Lampung mendeklarasikan pembentukan LEMBAGA KAFALAH AZHARY, lembaga yang dipersiapkan untuk jangka pendeknya menyantuni para anak yatim Azhary. Kita ketahui dengan suasana maraknya Covid 19 ini banyak Azhary yang meninggal dan menyisakan yatim dirumahnya, untuk membantu dan menangani problem inilah, kafalah azhary hadir, minimal bisa mengkordinasikan jaminan pendidikan Yatim Azhary dengan potensi menempatkan mereka sebagai penerima beasiswa di pesantren-pesantren alumni al azhar Mesir.
Hidup azhary... I AM AZHARY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H