Maka sangat wajar bila hirukpikuk di masa ramadlam musim pandemic corona ini suasana fiqih ibadah dan bahkan ruh ketasawufan menjadi fenomena yang membingungkan , jawabannya adalah  karena  fiqih dan tasawuf sudah ratusan tahun terfasilitasi dunia lama, maka kini pasca adanya covid 19 yang pandemic tidak hanya epidemic, yang gayanya menempel pada protein ACE2 sbagai langkah awal infeksi yang terus menyerang dan bahkan mematikan,  yang lebih bahaya dari H5N1 dan SARS,  menjadi agenda baru bagi kaum muslimin terutama para rijaluddakwah untuk mengkaji ulang dan menata  fenomena fiqih dan tasawuf ummat. Dan ini adalah GELOMBANG BARU.......
Kepada para ustad yang kliatan bingung hingga memfatwakan sikap-sikap lucu itu, kepada pak kiai yang terlalu semangat melampaui batas, dan untuk bahasa hatinya Pak Syams, saya haturkan terimakasih, mari kita songsong cara beribadah, bertauhid dan bertasawuf baru pasca COVID 19 ini. Â Yakinlah ISLAM SOLIHUN LIKULLI ZAMAN WALMAKAN...
Tasik, 9 Mei '20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H