1. Logika kadang terlalu reduksionis dan mekanistis, sehingga kurang mampu menangani sistem yang sangat kompleks.
2. Logika bersifat linier sedangkan banyak fenomena alam bersifat non-linier dan kaotik.
3. Logika belum mampu sepenuhnya menjelaskan fenomena acak dan probabilitas.
4. Logika mengasumsikan akal pikiran sebagai entitas independen yang netral, padahal kenyataannya dipengaruhi banyak faktor internal dan eksternal.
5. Realitas itu multi-dimensi sedangkan logika kadang hanya mampu menangkap satu dimensi.
Keterbatasan-keterbatasan itulah yang mendorong perkembangan sistem logika non-klasik seperti logika fuzzy, pembelajaran mesin, jaringan syaraf, dan algoritma. Sistem-sistem itu lebih mampu meniru kerumitan proses berpikir otak manusia. Namun pada intinya, logika klasik masih menjadi fondasi penting karena prinsip-prinsip dasarnya seperti kontradiksi atau sebab-akibat tidak bisa diabaikan begitu saja.
Peran Logika dalam Menunjang Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Era Modern
Di era modern sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Berbagai disiplin ilmu saling terintegrasi satu sama lain. Metode ilmiah dan prinsip-prinsip logika masih tetap menjadi fondasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Namun tentu tantangan yang dihadapi ilmuwan modern jauh lebih kompleks. Fenomena alam dan perilaku manusia yang diteliti makin sulit dipahami hanya dengan logika linier. Diperlukan pendekatan sistem, multidisiplin dan komputasi canggih untuk membantu para ilmuwan.
Beberapa peran vital logika dalam mendukung ilmu pengetahuan modern antara lain:
1. Logika membantu merumuskan hipotesis dan memilih metode penelitian yang tepat