Mohon tunggu...
Vox Pop

Ahok-Djarot Kampanye Program atau Bangun Opini Palsu?

23 Maret 2017   17:57 Diperbarui: 23 Maret 2017   17:58 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selalu punya cara tersendiri untuk mengelabuhi warga DKI, konsep dan program kerja selalu menjadi andalan dalam Pilkada DKI 2017. Bahkan dia tidak segan-segan bilang bahwa Anies-Sandi tidak punya program yang bagus, adanya dia mencontoh program saja. Dia selalu bilang konsep Anies-Sandi hanya menawarkan konsep yang tidak jelas, bahkan membodohi warga Jakarta. Sungguh luar biasa provokasi Ahok-Djarot, selalu membalikkan fakta dengan menjelaskan kalau selama dia menjabat gubernur DKI, dia sudah melakukan perubahan besar terhadap warga Jakarta, sehingga dia dengan percaya dirinya mencalonkan lagi sebagai gubernur DKI.

Padahal semua program pembangunan DKI merupakan hasil kesepakatan DPRD dan Eksekutif, yang tertuang dalam Perda No.2 Tahun 2012 ttg RPJMD Jakarta. Semua target dan pencapaian program kerja terukur, sehingga dapat dibuktikan dengan angka kuantitatif. Sekarang mari kita  lihat kembali, bagaimana pencapaian progrma kerja Ahok selama dia menjadi Gubernur DKI Jakarta?

Jika program yang direncanakan Ahok sesuai dengan pencapain, maka dia sangat layak untuk mendapatkan dukungan dari warga Jakarta. Tetapi jika tidak, maka sama halnya kita menyerahkan tampuk kepemimpinan Jakarta pada orang yang salah. Karena kemajuan Jakarta bukan terletak pada pemimpin yang hanya suka buat program, tapi bagaima program yang ada sangat sesuai dengan harapan masyarakat.

Kita sebagai warga jangan pernah menjadi,"pendukung buta" (buta data, fakta dan angka), kita hanya percaya data melalui medsos dan media massa, atau hanya dari orang-orang pendukungnya. Makanya kita sekarang harus berfikir objektif, agar kita tau program dan kerja Ahok sesungguhnya, mari kita lihat kebenaran datanya:

1. Rencana pembangunan 50.000 unit Rusunawa, tapi sampai saat ini baru direalisir hanya sebagian. Bahkan rusun yang sudah selesai di bangun malah menjadi masalah, gara-gara sudah lama tidak membayar  sewa rusun , sehingga tunggakan sewa rusun sudah mencapai Rp 1,37 M.

2. Program Rehab Sekolah sampai saat ini belum ada realisasinya (terbentur oleh Lelang Konsolidasi yang gagal). Banyak sekolah yang tahun sebelumnya sudah dikerjakan tidak bisa diselesaikan (mandeg dan terbengkalai).

Bahkan dari data yang ada, sebanyak 47% gedung sekolah di ibu kota dalam kondisi kurang baik atau rusak. Dan yang lebih parah lagi, udah tau perbaikan gedung sekolah belum optimal, malah APBD DKI Jakarta digunakan untuk pembelian uniterruptible power supply (UPS), dan harganya mencapai Rp 1,2 triliun. Sungguh semakin tidak jelas sekali tujuannya, padahal barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan untuk sekolah.

3. Pembangunan Stadion Pengganti Lebak Bulus, tidak jelas nasibnya.

4. Rencana Pengadaan 1.000 bus untuk Trans Jakarta, realisasi baru 100an bus. Bahkan, 160 bus dibesituakan karena gagal beli.

5. Rencana Pembangunan Gedung Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta, tidak terealisir.

6. Program pengendalian banjir dengan memperbanyak danau sebagai tangkapan air di wilayah hulu, juga tidak jelas entah kemana.

Berbagai data, fakta dan angka diatas menunjukkan Ahok gagal dalam menjalankan program Jakarta. Karena berbagai programnya selalu memiliki nasib tidak tidak semua. Dan yang lebih parah lagi program yang ada justru semakin menambah masalah baru, atau lebih tepatnya program Ahok tidak tepat sasaran.

Seharusnya Ahok dan pendukungnya malu, yang selalu membanggakan dirinya kalau program yang dia buat selalu baik dan membawa kemajuan Jakarta. Tapi, bagaimana kenyataannyanya, ternyata itu hanyalah opini palsu, yang tujuannya hanya untuk menutupi kegagalannya dalam memimpin DKI.

Makanya, untuk tau bagaimana kerja Ahok lihat saja omongan dia dengan kesesuai data dan fakta, biar kita tahu kalau ternyata Ahok dulu gagal melaksanak program DKI selama dia menjabat Gubernur. Makanya untuk menghindari itu, Ahok selalu melempar isu-isu yang miring tentang Anies-Sandi, agar warga tidak sempat berfikir tentang kerja Ahok sebenarnya. Sungguh taktik yang jitu, berbagai cara dan stategi dia lakukan untuk memuluskan perjalanannya untuk menjadi gubernur DKI lagi.

Sekarang udah tau kan, atau kalian mau jadi warga yang tertipu terus menerus?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun