Mohon tunggu...
Widodo Tri Saputro
Widodo Tri Saputro Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hamba Allah yang sedang memperbaiki diri gemar menyanyi dah sedikit olah raga yang digemari (basket, volley, bulu tangkis, tenis lapangan, renang, dan yang paling favourit naik gunung) sangat ingin menjadi seorang hafidz quran (mohon doanya) dan ingin bermanfaat bagi orang lain.... menyukai alam bebas dan gunung

Selanjutnya

Tutup

Politik

SURAT TERBUKA UNTUK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SUARA HATI KORBAN KE(TIDAK)ADILAN UJIAN

18 Juni 2015   17:15 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:43 35941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Pak Anies yang mulia

Ini bulan Ramadan, saya ungkapkan ini bukan untuk menjelek-jelekkan panitia atau Dinas Pendidikan. Bagi saya, mereka tetap sangat baik. Luar biasa. Respons mereka juga sangat cepat.  Namun, terkadang respons cepat saja tidak cukup. Dibutuhkan ketelitian syukur transparansi jawaban yang sesungguhnya.

Perlu diketahui, saya pun tidak berambisi anak saya harus dapat bersekolah lanjutan di sekolah favorit, di SMP 2 misalnya, tidak Pak, saya memahami kemampuan dia. Saya ungkap ini, karena saya melihat dan menyaksikan betul perjuangan anak saya, yang tiap pukul 03.00 dinihari selalu bangun, tahajud, dan belajar, demi kesungguhan menggapai cita-citanya melanjutkan di sekolah impiannya. Saya masih meyakini, hasil tidak akan mengingkari proses. Dan, akan kami tunggu itu agar nilai yang ‘sesungguhnya’ dari nilai anak saya yang mata pelajaran IPA, keluar. Kalaupun keluar 65, 70, atau 80, karena biasanya ada perbedaan persepsi dari para korektor, masih saya anggap wajar. Namun jika yang keluar 57,5 bahkan 37,5 dari perkiraan 85,0-92,5, menurut Pak Anies  wajar tidak?

 

Pak Anies yang bijak

Saya akui dengan sesungguhnya, saya bukanlah guru yang baik, bagi murid-murid saya di SMA N 7 Purworejo(2004-2005) dan SMA Negeri 1 Purworejo (sejak 2005-sekarang). Saya juga bukan aparatur negara yang baik. Saya bukan pegawai teladan. Saya menyadari, belum ada prestasi yang dapat saya tunjukkan dan berikan untuk bangsa ini. Saya masih jauh dari kata sempurna untuk dapat dikatakan sebagai pegawai yang baik.

Pak Anies, saya belum mampu menjadi ayah yang baik. Saya belum mampu menjadi suami yang baik. Saya  juga belum mampu menjadi pengurus komite TK dan SD, pengurus RT tempat saya tinggali,  dengan baik. Namun, izinkan saya, restui saya berupaya menjadi ayah yang dapat dibanggakan anak saya. Dia sangat ingin agar ayahnya berjuang lagi, memperjuangkan kebenaran yang dia yakini. Anak saya meminta ayahnya untuk berjuang lagi. Dia sudah tidak punya harapan untuk melanjutkan sekolah di sekolah impian. Bantu saya Pak Anies untuk menjadi ayah bagi anak saya.

 

Pak Anies Baswedan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun