Mohon tunggu...
Zainul Arifin
Zainul Arifin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bonus Demografi dan Tatanan Ketenagakerjaan

11 Desember 2017   13:33 Diperbarui: 11 Desember 2017   13:39 2783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan permasalahan kependudukan Indonesia di atas, maka upaya untuk pembenahan yang dapat dilakukan yaitu melalui pendidikan berkualitas pada semua komponen, baik pemerintahan dan elemen masyarakat, khususnya generasi muda. Sebab, mereka adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa, bahkan dikatakan generasi muda sebagai tulang punggung negara.

NusantaraNews.co
NusantaraNews.co
Mengingat pentingnya peran generasi muda dalam menjalankan roda kehidupan bangsa ke depannya, maka pendidikan berkualitas memberikan sebuah inovasi yang cemerlang untuk membentuk generasi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, khususnya berkontribusi dengan menjadi pemeran utama dalam memperoleh keuntungan dari bonus demografi. Pendidikan berkualitas yang dimaksud tidak hanya sebatas pembelajaran formal, seperti paradigma masyarakat pada umumnya. Tetapi juga terkait dengan kebijakan, program maupun pengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
  • Ikut berperan aktif dengan mengikuti program Generasi Berencana atau yang lebih dikenal sebagai program GenRe.
    Program ini mengajarkan generasi muda untuk merencanakan masa depannya dengan aspek menghindari Triad KRR (HIV/Aids, Seks Bebas, dan NAPZA). Dengan adanya program ini generasi muda dapat merencanakan masa depan yang matang sekaligus sudah meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.  
  • Melalui pendidikan kependudukan.
    Pendidikan kependudukan adalah pendidikan yang ditujukan untuk mengubah pola pikir masyarakat dan meningkatnya kesadaran mengenai isu kependudukan. Pendidikan kependudukan ini sudah dimasukKan ke dalam kurikulum mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi walaupun tidak menjadi mata pelajaran khusus yang hanya diselipkan pada mata pelajaran yang sudah ada seperti ilmu sosial dan ekstrakurikuler. Dengan adanya pendidikan kependudukan ini memberikan indikasi bahwa kualitas penduduk Indonesia akan meningkat dan apabila kualitas pengetahuan sudah meningkat kuantitas akan mengiringi sehingga bisa dikendalikan dengan baik.
  • Terkait dengan tatanan ketenagakerjaan.
    Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan dalam rangka pemerataan persebaran tenaga kerja, mulai dari mengadakan transmigrasi, pemberdayaan tenaga kerja dengan cara mengirim angkatan kerja dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah dan negara lain yang kekurangan tenaga kerja. Selain itu, kebijakan lainnya adalah pengembangan usaha sektor informal di daerah-daerah, seperti pengembangan usaha-usaha kerajinan. Misalnya, usaha batik, anyaman tikar, kerajinan kayu, dan lain-lain. Kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak sebagai bentuk dedikasi terhadap perbaikan Indonesia kedepannya terutama di bidang kependudukan.

Sedangkan untuk mengatasi terbatasnya kesempatan atau peluang kerja dapat dilakukan dengan cara pengembangan industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja yang besar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penanaman modal dalam negeri dan pengembangan pekerjaan umum, seperti pengadaan proyek pembangunan jalan, pembuatan saluran air, irigasi, pembuatan jembatan, dan perbaikan jalan.

Oleh karena itu, dampak bonus demografi dan ketenagakerjaan tidak boleh di pandang sebelah mata, mengingat persoalan ini terkait dengan kelangsungan hidup bangsa Indonesia ke depannya. Bonus demografi ibarat pedang bermata dua. Satu sisi adalah berkah apabila berhasil mengambilnya. Sisi yang lain adalah bencana seandainya kualitas SDM tidak dipersiapkan.

Kembali lagi pada kesadaran kita sebagai aktor dalam pemanfaatan bonus demografi untuk senantiasa meningkatkan kesadaran dan introspeksi diri. Menerapkan pendidikan berkualitas dan pengoptimalan upaya di atas diharapkan mengubah perilaku, wawasan, dan sikap yang positif mengenai kependudukan. Sehingga generasi yang diharapkan untuk mengisi kemerdekaan dan menata kehidupan yang lebih baik akan terwujud.

Referensi

Alfi, Nurhadi. 1990. Islam dan Tradisi Jawa Tentang Lingkungan Hidup, Kependudukan, dan Kualitas Manusia, Dalam: Jurnal LPPM-UNS, September.
BNSP Indonesia 2012 dan Bank Dunia 2011
http://bkkbn.go.id/
Tahir Kasnawi, 2013. Pengembangan program "genre" untuk membangun masyarakat professional,Makalah yang disampaikan pada seminar Kependudukan dan Ketahanan Nasional yang diselenggarakan di Unhas 23 April 2013, Kerjasama antara BKKBN, Koalisi Kependudukan dan Unhas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun