Mohon tunggu...
zainul abidin
zainul abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Magister Managemen Pendidikan Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humor

Aristoteles, Wanita Makhluk Setengah Jadi, Benarkah?

27 Desember 2023   09:22 Diperbarui: 27 Desember 2023   09:44 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zainul Abidin - Kotatua

Oh wanita, yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan banyak orang, dari cerita yang menyentuh sampai kasus yang tidak enak di dengar.

Wanita perannya sangat kuat sekali, bahkan terkenal istilah suami-suami takut istri, dan tidak ada istilah istri-istri takut suami, untuk menjaga wibawa biasa para suami berdalih kalua harus dibedakan mana takut menghormati.

kalau temen-teman tahu sejarah di bangunya Ancol bukan semata-mata ide dari suharto, tapi itu ide istrinya hehhe, ternyata Suharto presiden yang kita kenal otoriter tunduk di depan istrinya hehehe.

Di kalangan santri di kenal istilah kamil masyhur bibarokati mastur, yang artinya “banyak orang terkenal sebab sosok tersembunyi dibelakangnya, atau teman-teman bisa mengartikan dgn cara lain, dan salah satu tafsirnya adalah, bapak-bapak yang sukses diluaran sana disebabkan istri yang tabah, yang memotivasi yg memberi aura positif.

Dan, bagaimana pandangan para filsuf tentang wanita?

Aristoteles berpandangan bahwa wanita itu makhluk setengah jadi, atau tidak sempurna. Wanita adalah pria yang belum lengkap. Dalam hal reproduksi, Aristoteles berpendapan wanita tidak bersikap pasif dan reseptif sedangkan pria aktif dan produktif.Aristoteles juga percaya kalo semua sifat anak berkumpul di sperma pria.

Pasti pendapat aristoteles ini sangat mengejutkan, sosok yang cerdas dapat begitu keliru mengenai hubungan antar dua jenis kelamin.Tp kelirunya pemikir tetap saja ada benarnya, paling tidak bener sebagai pemantik pemikir dan peneliti berikutnya.

Kenyataannya sekarang ini, bahwa kecerdasan anak tergantung kecerdasan seorang ibuk, kesimpulannya ibunya pinter maka anaknya juga pinter. Sebab Pendidikan pertama seorang anak adalah ibunya, bagaimana  apa ibu pengasuhan seperti itulah tingkat kecerdasan seorang anak.

Konsultan genetik sekaligus spesialis anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dr Yulia Ariani menjelaskan, kecerdasan atau IQ sebenarnya ditentukan oleh banyak gen. Baik dari ayah maupun ibu.

Menurut Yulia, apabila hanya berbicara soal faktor gen, kecerdasan merupakan faktor genetik dari ayah dan ibu. Baik orangtua laki-laki maupun perempuan, sama-sama menurunkan genetik dalam porsi seimbang kepada anaknya. Namun, kontribusi gen terhadap kecerdasan hanya berkisar antara 40-60 persen. Sementara sisanya, merupakan faktor lingkungan atau shared environment.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun