Biografi Singkat Bernadya

Bernadya Ripka Jaya Kusuma lahir pada 16 Maret tahun 2004 di Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan dosen teologi Andri Wisnu Jaya Kusuma dan Dokter Gigi Cindy Cornelia Nelwan. Bernadya memiliki kakak perempuan yang bernama Joy Celine Eonike Jaya Kusuma serta dua adik laki-lakinya bernama Kenneth Joshua Jaya Kusuma dan Nicholas Daniel Jaya Kusuma. Bernadya mengawali karir bermusiknya dengan mengikuti kompetisi menyanyi di The Voice Kids Indonesia musim pertama yang disiarkan di stasiun televisi Global TV pada tahun 2016. Pada tahun 2018, Bernadya punya grup band musik duo bersama kakaknya yaitu Celine dan lagu yang paling sering diputar adalah lagu Lubu. Dan pada tahun 2022, Celine dan Bernadya berhenti berkarya dikarenakan Celine sang kakak memilih fokus untuk kuliah. Dan pada tahun yang sama, Bernadya berkarier secara solo setelah fokus dalam bermusik mulai dari meng-cover lagu sampai menulis lagu. Dan bakat Nadya pun diketahui oleh Adrian Pratomo CEO dari Juni Records. Keduanya akhirnya bertemu di Surabaya pada awal 2021 untuk membicarakan tentang kemungkinan kerjasama. Setelah pertemuan tersebut, Adrian meminta Bernadya untuk rutin membuat lagu dan mengirim demo. Ia resmi bergabung dengan Juni Records pada Juni tahun 2022 dan menggunakan nama panggung Bernadya. Setelah bergabung, Bernadya menyiapkan lagu perdananya, lagu yang dipilih untuk diproduksi yakni berjudul Apa Mungkin yang dirilis pada tanggal 23 September tahun 2022. Lagu tersebut berhasil membawanya dinominasikan sebagai pendatang baru terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia pada tahun 2023. Pada April tahun 2023, Bernadya terpilih menjadi salah satu dari 10 artis dalam program Radar Spotify untuk tahun 2023, yakni program khusus dari Spotify untuk menampilkan artis baru secara global. Setelah merilis dua single yakni Apa Mungkin dan Masa Sepi, Bernadia meluncurkan album mini berjudul Terlintas yang terdiri dari lima trek lagu terdiri dengan penambahan tiga lagu baru yakni Terlintas, Masa Sepi, dan Sinyal-sinyal. Seluruh trek ditulis sendiri oleh Bernadya dan dibantu oleh Rendy Pandugo dan Laleilmanino selaku produser musik. Pada tahun 2024, Bernadya meluncurkan album studio perdananya yang berjudul Sialnya Hidup Harus Tetap Berjalan pada tanggal 23 Juni tahun 2024. Album tersebut terdiri dari delapan trek lagu yang seluruhnya diciptakan oleh Bernadya. Sedangkan dari segi musik dikerjakan oleh Petra Sihombing dan Rendy Pandugo sebagai produser musik. Untuk mendukung perilisan album tersebut, Bernadya juga menggelar tur di beberapa kota dimulai di Jakarta pada tanggal 27 Juni tahun 2024, kemudian disusul di Surabaya pada tanggal 10 Juli tahun 2024, Yogyakarta pada tanggal 12 Juli tahun 2024 dan ditutup di Bandung pada tanggal 14 Juli tahun 2024. Album tersebut mendapat respon positif dari publik, albumnya berhasil menduduki puncak tangga lagu Spotify dan pada album inilah Bernadya meledak di pasaran dan dikenal oleh masyarakat luas khususnya para pecinta musik.