Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tempat Makan Favorit Aktivis Persatuan Remaja Masjid

17 Desember 2019   17:33 Diperbarui: 17 Desember 2019   17:36 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusuri Jalan Surabaya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, kita akan menemukan etalase-etalase yang berjejer sepanjang jalan menjajakan barang-barang antik dan barang-barang branded bekas pakai.

Di belakang jejeran para pedagang itu, di sepanjang jalan satu arah ada sungai kecil. Di situlah banyak banyakbterdapat warung tegal (warteg) yang jadi tempat makan favorit bagi para pedagang dan juga para aktifis Persatuan Remaja Masjid yang bermarkas di Jalan Surabaya.

Salah satunya Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Perhimpunan Remaja Mesjid Indonesia ( PP PRIMA DMI ) Haris Zainuddin yang menjalankan aktivitas kesehariannya di Kantor Pimpinan Pusat Dewan Mesjid Indonesia ( PP DMI ).

"Menjalankan organisasi Mesjid tentulah membutuhkan Keteguhan dan Ketulusan yang kuat karena semata-mata mencari Ridho Allah," katanya.

Demi Totalitas sebagai aktivis Sekjen Prima DMI memilih meninggalkan Kampung Halaman di Makassar dan berkhidmat total mengurus PP Prima DMI di Jalan Surabaya No.1, Menteng Jakarta.

Tentulah, dalam menjalankan kegiatan keseharian harus mampu mengkoordinasikan segalanya, mulai koordinasi pengurus PP PRIMA DMI, ke PP DMI, Pengurus Wilayah hingga ke Remaja Mesjid, Menggerakkan Program dan Kebijakan di kehidupan sehari-hari di Kota Jakarta, tanpa terkecuali kebutuhan Primer Manusia, yaitu Makanan.

Untuk menopang pergerakan di Jakarta, Sekjen PP Prima DMI lebih memilih tempat makan Bu De di sekitar Jl Surabaya yang terkenal murah dan sudah menjadi langganan kesehariannya.

Warung ini tetap berkibar meski dikepung dengan rumah makan elit disekitarnya. "Bayangkan saja makan di sini kita sudah bisa kenyang dan berkeringat hanya bermodalkan Rp 5.000,-.

"Harganya mengikuti dengan variatif pilihan makanan yang kita pilih, karena menunya sangat bervariatif sekali. Bahkan hari ini kami makan bertujuh hanya mengeluarkan Rp. 55.000," ungkap putera Gowa yang bertekad untuk mewujudkan visi Dewan Mesjid Indonesia, Memakmurkan dan dimakmurkan Mesjid.

Bu De sendiri menyatakan bahwa dirinya bersyukur dan warungnya masih bertahan meski murah tapi tetap untung.
Karena dasarnya adalah menolong dan mencari berkah.

ZT -Jakarta, 17 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun