Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pisang Gapit di Batulicin, Pisang Epe' di Makassar

30 Oktober 2019   19:24 Diperbarui: 30 Oktober 2019   19:22 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di depan Masjid Nurul Hidayah, Batulicin, Kalimantan Selatan, usai magrib, sembari menanti azan isya berkumandang, yuk nikmati pisang gapit yang enak dan masih panas itu.

Inilah bukti khazanah kuliner nusantara yang banyak dan beragam itu.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Pisang gapit ini dibikin dari pisang kepok setengah matang. Dipanggang di atas bara api sekitar dua hingga tiga menit. Atau sebelum berubah warna betul. Dibolak-balik agar kematangannya merata.


Lalu diangkat dan diletakkan di antara dua papan jepitan. Dipres hingga melempeng. Setelah itu ditaburi kuah dari gula merah, santan, telur, sedikit garam dan sedikit tepung terigu.

Soal rasa, ada berbagai macam. Jika mau rasa pandang, maka dicampur dengan air daun pandang asli. Jika ingin rasa nangka maka kuah pisang gapit ini dicampur dengan irisan buah nangka. Bila musim durian, maka asyik juga menikmati pisang gapit rasa durian.

Hmmm.... menikmati pisang gapit ini, ingatan saya langsung tertuju ke kampung halaman saya di Makassar. Di sana ada kuliner khas bernama Pisang Epe', yang banyak dijajakan di sekitar Pantai Losari.

Bedanya, pisang gapit kuahnya encer berwarna cokelat muda, sementara pisang epe' kuahnya dari gula merah yang jika disajikan begitu kental dengan berbagai aroma buah segar. Warnanya cokelat tua.

Jika ke Makassar, rugi kalau tidak mencoba pisang epe'. Makanya di Batulicin ini saya paling suka menikmati pisang epe' ala Batulicin, alias pisang gapit.

Nah, sudah azan. Mari kita tunaikan salat isya di masjid.

ZT -Batulicin, 30 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun