Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Literasi Pustaka Masuk Dalam Indikator Penilaian SAKIP

5 September 2019   23:31 Diperbarui: 5 September 2019   23:33 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Pendayagunaaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Syafruddin,  memberikan perhatian besar terhadap perkembangan literasi nasional dengan memasukan literasi pustaka dalam indikator penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Tujuannya untuk mengembangkan perpustakaan dan literasi di berbagai daerah sehingga literasi nasional bangsa Indonesia juga akan meningkat.

"Masuknya Literasi pustaka dalam indikator penilaian SAKIP akan mendorong para kepala daerah untuk meningkatkan dan mengembangkan literasi daerahnya. Karena jika penilaian SAKIP mereka baik maka Dana Insentif Daerahnya akan meningkat," ujarnya saat membuka acara Gemilang Perpusnas RI Tahun 2019 di Jakarta, Kamis 5 September 2019.

Foto: Heriza
Foto: Heriza
Ini merupakan bentuk perhatian dan penghargaan dari pemerintah terhadap profesi pustakawan sehingga dapat terus melahirkan literasi-literasi baru.

"Kita akan dorong terus profesi pustakawan agar lebih kompetitif sehingga dapat menghasilkan literasi baru yang inovatif untuk menjaga kesinambungan. Sebab kegiatan literasi menggambarkan perjalanan panjang peradaban manusia,"ungkap Syafruddin.

Foto: Heriza
Foto: Heriza
Terkait revolusi industri 4.0 dengan era digitalisasi, ia mengatakan, perpustakaan harus beradaptasi atas perkembangan zaman. Sebab perpusatakaan memiliki peran penting sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sehingga perpustakaan harus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi agar dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Perpustakaan harus berani beradaptasi terhadap perkembangan teknologi saat ini, tidak menutup diri atas kemajuan teknologi.

Begitu pula yang di lakukan negara-negara lain saat ini sedang giat untuk mengembangkan kegiatan literasinya.

"Perpusnas sebagai pilar utama literasi bangsa kedepan saya yakin akan banyak melakukan lompatan-lompatan dan inovasi agar kita tidak tertinggal," ujar Syafruddin.

Foto: Heriza
Foto: Heriza
Menurutnya Syafruddin,  saat ini perpustakaan tidak hanya menjadi pusat informasi saja, tetapi juga harus sebagai pusat aktivitas. Perpustakaan harus siap berbenah diri, perpustakaan harus siap bertransformasi.

Syafruddin menjelaskan perpustakaan modern harus dapat menggabungkan empat unsur yaitu pusat teknologi, pusat pengetahun, pusat destinasi wisata, pusat kemungkinan di masa depan. "Inilah yang akan menjadi kekuatan literasi perpustakaan," tegasnya.

Foto: Heriza
Foto: Heriza
Bahkan saat ini China telah membangun perpustakaan termegah di dunia yaitu The Eye of Binhai yang mampu menampung 1.2 juta buku dengan arsitektur futuristik. "Perpustakaan ini dikonsep seperti destinasi wisata dunia. Perpustakaan berangsur menjadi tempat berinteraksi dengan komunitas sosial serta working space tempat tumbuhnya inovasi baru,"lanjut Menpan RB.

Foto: Aldi
Foto: Aldi
Mantan Wakapolri ini menceritakan pengalamannya saat mengunjungi beberapa perpustakaan modern seperti di Uni Emirat Arab, Perpustakaan Universitas Melbourne, Australia dan Perpustakaan Universitas Victoria di Selandia Baru. Dimana ketiga perpustakaan tersebut telah mengkolaborasikan sistem informasi, riset serta menyediakan koleksi bukunya secara online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun