Kita semua harus tahu, bahwa masjid yang rusak berat, hancur, hilang dalam waktu dekat ini akan dibangun 50 unit. Total masjid yang rusak sekitar 195 unit tersebar di Kota Palu, Kabupaten  Sigi  Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong.
Satgas Rumah Allah DMI mulai membangun masjid permanen yang pertama pada 02 November 2018 di Lokasi Masjid Salman Al Farizi Desa Beka, Marawola Kabupaten Sigi. Â Masjid tersebut hanya sehari dibangun, Â sudah berdiri dan mulai digunakan shalat magrib tanggal 03 November 2018
Masjid Semi Permanen di lokasi Kompleks Masjid Agung Darussalam, Palu, merupkan lokasi ke-18 dengan luas 450 meter persegi. Para relawan Satgas Rumah Allah mengerjakannya siang dan malam selama 13 hari. Alhamdulillah, masjid ini mulai digunakan  tanggal  24 Desember 2018 lalu.
"Syukur Alhamdulillah, hingga 25 Desember 2018 sudah 23 masjid yang sudah kami bangun," ungkap Jadi Jentak, Komandan Satgas Rumah Allah DMI yang saya hubungi via Whatsapp.Â
Ia menjelaskan, bahwa pembangunan masjid ke-22 di Desa Soulove Kec.amatan Dolo dan Masjid ke-23 di Desa Pakuli Kecamatan  Gumbasa Kabupaten Sigi sejak Rabu (26/12) sudah hampir rampung.
Lebih terinci Yadi Jentak menjelaskan, bahwa di desa Pakuli Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi ada 2 Masjid yang akan dibangun. Yakni Masjid Al Istiqamah Dusun 2 Desa Pakuli dan Masjid An Naim Dusun 3 Desa Pakuli. "Satgas Rumah Allah juga sedang  memulai pembangunan masjid di lokasi ke 24 di Dusun 2 Desa Soulove dan Desa Simoro Kecamatan  Gumbasa yang  terletak di Kabupaten Sigi," ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, ada pula 5 masjid yang sedang dikerjakan pembangunannya oleh Satgas Rumah Allah DMI Pusat, kondisinya rusak parah sehingga  harus dirubuhkan terlebih dahulu bangunan induk masjid sebelumnya.Kemudian Yadi Jentak menjelaskan, bahwa pihaknya telah mendatangkan bahan baja ringan dari pabrik di Makassar sebanyak 150 ton dan keramik untuk lantai masjid sebanyak 100 ton. "Kami mendapat bantuan 2.500 zak dari PT Semen Tonasa dan sumbangan 150 roll  karpet sajadah dari Pengusaha Muslim," sebut Yadi Jentak.
Maka yang akan saya bilang, kerja nyata demi kemanusian, terutama di lokasi terdampak bencana, jauh lebih bermakna.
Dan, Jelas!
Baca juga:
http://www.kabarindo.com/post/masjid-semi-permanen-ke-21-bantuan-dmi-pusat-mulai-difungsikan/1574
Lihat Humaniora Selengkapnya