Tapi sesungguhnya, Â jasad asli Syekh Yusuf berada di Lakiyung Kabupaten Gowa. Â Sedangkan makam di tempat lain itu berupa jubah dan sorban. Di Banten, yang dimakamkan adalah tasbih, dan di Sumenep juga berupa jubah dan sorban.
Awalnya, sebelum dipindahkan ke Lakiyung Kabupaten Gowa, Makam Syekh Yusuf berada di pinggiran Cape Town. Ketika dipindahkan hanya berupa jasad kerangka karena sudah 6 tahun dikebumikan.
Saya sungguh beruntung dan bahagia sebab makam Syekh Yusuf di Cape Town itu telah saya kunjungi untuk sebuah perjalanan ziarah pada tanggal 3 Desember 2018 lalu. Bersama para petinggi negara yang tak perlu saya sebutkan namanya dan bersama kawan Tomi Lebang, Arief Rosyid dan Rudi Gunawan, kami begitu menikmati semilir angin sore yang mengelus-elus di kawasan yang dihuni 32 kepala keluarga tersebut.
Aktifitas sore yang menyenangkan itu dituliskan Tomi Lebang secara apik di akun Facebooknya :
MAKAM BERKUBAH DI PINGGIR CAPE TOWN
Senin sore selepas Ashar. Angin berhembus sejuk, cuaca yang cerah, dan awan-gemawan berarak di langit yang terang, saat saya tiba di bukit ini  --- kampung Macassar Faure di pinggir kota Cape Town, Afrika Selatan. Dan keharuan segera datang merebak.
Sampai juga saya di sini, di gerbang pagar bangunan putih kecil berkubah hijau, tempat bersemayam jazad tokoh yang namanya sudah saya dengar semenjak puluhan tahun silam: Syekh Yusuf al-Makassari, tokoh pejuang, ulama, sufi, yang menjadi pahlawan nasional di Indonesia dan Afrika Selatan --- dua negeri berjarak 12.000 kilometer.
Sepuluh meter dari makam berdiri tugu serupa menara, di kakinya terdapat plakat dari pualam yang di atasnya diterakan kata-kata semacam hymne: "in the ship voetboeg Saint Yusuf came from Caylon to the Cape in 1694. He, his family and 49 followers were the first to read the Holy Koran in South Africa". Syekh Yusuf adalah pembawa agama Islam pertama di Afrika Selatan.
Di sinilah jazad Syekh Yusuf terbaring tiga abad lamanya, meski di mata pengikut-pengikut dan orang-orang yang takzim kepadanya sampai hari ini, Cape Town hanyalah salah satu lokasi makam Syekh Yusuf. Makam lainnya yang juga ramai peziarah ada di Gowa, Banten, Sri Lanka, dan Madagaskar. Di setiap lokasi makam ini, ada jejak hidup dan perjuangan Syekh Yusuf, juga jalur perjalanan dan pengasingannya.