Pagi, 2 Desember 2018, pukul 09.00 waktu Cape Town, saya baru saja menuntaskan beberapa urusan di tanah air, ketika teman Tomi Lebang mengetuk pintu kamar saya. Perasaaan saya baru saja kami tinggalkan restoran The Table Bay Hotel di lantai G, setelah sarapan yang tentu saja enak tapi belum akrab di leher.
"Kita akan jalan-jalan hari ini, Bos," kata Tomi setelah melongokkan kepalanya di pintu. "Jam sembilan supir hotel sudah standby di bawa. saya tunggu di lobbi yah!"
"Ok, saya nyusul 5 menit lagi. Saya Dhuha dulu," jawab saya.
"Sekarang boz, Rudi dan Arief sudah menunggu di bawah," ucapnya, menyebut dua orang teman kami.
"Iya!" Saya bergegas ganti baju.
Tak sampai setengah jam perjalanan, Mercy Vito yang kami kendarai menepi, di sebuah hamparan dimana kita  bebas mengedarkan pandang. Ada sebatang pohon. Pohon yang tumbuh agak rindang dengan daun-daun yang menjorok mengikuti tiupan arah angin. Nampak juga sebuah bangku agak panjang untuk bisa digunakan bergaya dalam sesi pengambilan foto.
Camps Bay nama kawasan ini. Kawasan pantai di sisi tebing yang banyak menyedot orang, apalagi pengunjung dari luar Afrika Selatan.
Ketika berkunjung ke Cape Town, apapun alasannya, haruslah menyusuri jalan menuju Camps Bay, dan mengakhirinya di tempat berkumpulnya kawanan pinguin
Untuk sekadar memanjakan mata.
ZT -Cape Town, 3 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H