Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Status Perjalanan (18), Lunch Ala Resto ICE

23 April 2018   06:54 Diperbarui: 23 April 2018   08:58 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lepas dini hari, sebelum memasuki waktu subuh, sekitar pukul empat lewat sedikit,  kami sudah berdiri di Stasiun Wismar. Enam hari di kota Wismar ini cukuplah untuk bisa bercerita banyak tentang sebuah kota kecil yang nyaman dan mengasyikkan. Sebuah kota yang sangat ideal untuk ditinggali, terutama bagi mereka yang ingin fokus belajar dan menuntut ilmu.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Hawa dingin terus menyengat kulit wajah kami yang sedang menanti kereta pertama yang akan menuju ke Berlin. Rute kami hari ini akan panjang, dan memanfaatkan hari terakhir Eurail Pass. Rute Wismar - Interlaken, yang akan menempuh waktu 14 jam. Saya hanya bisa mengatakan, "Daag, Wismar."

Kota besar yang akan kami singgahi adalah Berlin dan Frankfurt. Rencana awal memang berubah. Saya terpaksa membatalkan lima lembar tiket pesawat Maskapai Ryan Air, dari Berlin ke Milan.  Lebih enjoy rasanya naik kereta cepat ICE, bisa menikmati pemandangan pedesaaan, kebun-kebun anggur yang beku, ladang gandum yang sepi,  dan persawahan  yang menggigil.

Kereta RB pertama dari Wismar berangkat pukul 04.45 waktu Wismar, dan akan tiba di Berlin sekitar pukul sembilan. Lalu berangkat lagi menuju Frankfurt sekitar 45 menit kemudian. Di Frankfurt ganti kereta selepas siang, dan akan tiba di Interlaken di awal malam.

Yang mengasyikkan, karena perjalanan panjang ini menggunakan kereta cepat dan modern, ICE.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sesaat setelah meninggalkan Berlin HBF, saya mengajak keluarga menuju gerbong depan. Di situ, kami akan menikmati lunch ala resto ICE, rute Berlin - Frankfurt. Saya memesan Chili con Carne,  dan selanjutnya tambah lagi Spaghetti Bolognese.

ZT-ICE to Frankfurt, 10 Januari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun