Seperti kota mati. Sunyi sepi. Hanya 7 orang yang turun dari kereta di stasiun Wismar tadi malam sekitar pukul 22.45 waktu setempat, termasuk kami lima orang di antaranya.
Rifqi Nafiz langsung ambil taksi yang muat 7 orang. Mercy Vito. Dari stasiun ke tempat tinggalnya, ongkosnya 12 Euro. Rifqi menyarankan jalan kaki. Katanya ditempuh cuma 30 menit. Malam-malam begini? Di situasi dingin 5 C. Capek deh!
Pagi-pagi saya melongok ke jendele. Dari atas lantai 5 asrama mahasiswa yang ditempati Rifqi. Lebih mirip apartemen, cuma tak dilengkapi lift. Dingin, sambil mengedarkan pandang.
Sambil menyapa sunyi di pagi yang dingin. Dingin sekali!
Suasana kota kecil ini begitu senyap. Nyaris tak ada orang lalu lalang. Ada beberapa mobil terparkir. Selebihnya, begitu banyak sepeda yang terparkir rapi di depan gedung-gedung hunian yang kebanyakan berlantai 5.
Usai Jum'atan saya ketemu teman-temannya Rifqi. Sama-sama mahasiswa Jerman asal Indonesia. Mereka semua punya pandangan sama, Wismar tenang dan nyaman. Cocok untuk pelajar. Nyaman untuk belajar. Jauh dari kebisingan, dan tempat-tempat hiburan susah terjangkau.
"Di Wismar ini enak dan asyik untuk sekolah, Om," ungkap Adam, mahasiswa jurusan Mekatronik. Ia nampak paling kecil yang baju biru di bawah ini. Dan ternyata ia anak Makassar.
"Mekanikal elektronik, Om," jawabnya.
Wouww, saya angkat jempol padanya. Rifqi menyela, "Teman saya ini nantinya ahli bikin robot elektronik!"
Saya tertegun.
Wismar ialah kota Jerman yang terletak di tepi Laut Baltik. Wismar terletak di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern. Jumlah penduduknya per 31 Desember 2003, 45.714 jiwa. Kota Liga Hanseatik ini berada sekitar 45 km di timur Lbeck, dan 30 km di utara Schwerin.
Pelabuhan alaminya yang berada di Teluk Wismar terlindungi baik oleh tanjung. Sebagai perwakilan kota Liga Hanseatik, konstruksi batu bata seperti bangunan gereja, kota ini sudah dimasukkan ke Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2002. Kota ini adalah latar film vampir Nosferatu.
ZT - Wismar, 5 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H