***
Hmmm... Paris yang kotor! Ini kesan yang lain lagi. Kesan ini sangat mencolok. Mungkin kota dunia ini terlalu luas dan kompleks permasalahannya, sehingga sampah yang berserakan di jalan, dibiarkan saja. Terlalu banyak pendatang dan kaum imigram yang tinggal menetap di kota Paris. Mereka menggeluti pekerjaaan-pekerjauan kelas bawah. Petugasnya pun tak peduli. Padahal jalan yang saya susuri itu berada kawasan elit, di sepanjang jalan adalah tempat shopping di depan Muse De Louvre.
Nah, di sini kekaguman saya terhadap kota mode ini, turun beberapa level. Mungkin ini hanya pengamatan sekilas dari saya tentang Paris. Sebab waktu tiga hari di Paris tidaklah cukup mencermati sudut-sudut kota ini, hingga ke tempat-tempat yang menakjubkan yang sering saya buka di mesin pencari seperti Paman Google.Â
"Yah, Insha Allah," sahut saya.
Padahal saya paling suka legenda Paris yang mahsyur itu.
***
Konon, dua dewa utama, Zeus dan Poseidon, bernafsu pada Thetis, dewi laut. Mereka berusaha sebisa mungkin untuk memperkosanya. Namun tiba-tiba Themis (atau Prometheus) meramalkan bahwa putra yang dilahirkan Thetis akan menjadi lebih kuat dari ayahnya. Setelah mengetahui ramalan itu, Zeus dan Poseidon tak lagi berminat pada Thetis.Â
Zeus lalu menikahkan Thetis dengan Peleus. Semua dewa-dewi diundang, kecuali Eris, dewi perselisihan. Marah, Eris akhirnya melempar sebuah apel emas bertuliskan "Untuk yang Tercantik" ke tengah-tengah para hadirin. Tiba-tiba Hera, Athena dan Afrodit mengklaim diri masing-masing sebagai pemilik apel tersebut. Mereka  meminta Zeus untuk memutuskan siapa yang berhak atas apel tersebut. Namun Zeus tidak mau dan menyuruh mereka meminta keputusan pada Paris, pangeran Troya putra Priamos dan Hekabe.
Ketiganya mendatangi Paris dan menawarkan berbagai hadiah sebagai imbalan jika Paris memilih mereka. Athena berjanji akan menjadikannya pemimpin perang yang berjaya, Hera menawarkan untuk menjadikannya raja yang sangat kaya, sedangkan Afrodit menawarkan wanita tercantik di dunia, Helene dari Sparta. Paris akhirnya memihak Afrodit dan memberikan apel emas itu pada sang dewi, dengan demikian menyatakan bahwa Afrodit adalah dewi tercantik. Keputusan ini membuat Hera dan Athena murka, dan akibatnya akan terlihat pada perang Troya.