Ia langsung mengambil segelas mungil champagne. Di puncak, ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut, bersuhu -20C, di restoran berputar 360 bernama Schilthorn-Piz Gloria, Switzerland.
Saya langsung bereaksi, melarangnya meneguk minuman keras itu. "Jangan minum begituan! Ada alkoholnya!" tegas saya.
"Nggak apa-apa, Ayah. Sampanye yang ini nggak ada alkoholnya." bantah Yafi.
Saya menatapnya. Lalu melotot ke arah gelas mungil yang dipegang Yafi. "Ah, masak sih?"
"Cobalah, Ayah!" Yafi menyodorkan sampanye yang masih tersisa seperempat gelas itu.
Saya segera mencicipinya. Hmmm, minuman ini manis!
Beraroma anggur. Enak banget!
ZT - Switzerland, 30 Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H