Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sop Konro di Sarinah

27 Februari 2018   08:47 Diperbarui: 27 Februari 2018   09:29 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya di Dapur Karebosi di lantai dasar Sarinah di Jalan Thamrin di Jakarta. Saya enggak faham, apakah ada hubungannya sama Konro Karebosi milik teman saya yang legendaris itu di Jalan Lompobattang, Makassar?

Atau mungkin Konro Karebosi di Kelapa Gading yang bukan cabang di mal paling lawas di negeri ini?

Boleh jadi. Mungkin yang di Makassar, yang di Kelapa Gading dan yang di Sarinah ini cuma satu manajemen. Hanya satu pemilik.

Tapi kemarin, Senin 26 Februari 2018, sekitar pukul 15.00 lewat, ketika saya hendak makan siang --makan siang yang telat maksudnya, saya mendapati gerai Sop Konro itu telah habis. Entah dihabiskan pembeli, atau... hmmm, pemilik gerai yang ada di dekatnya nyelutuk, "Nggak menjual lagi, Pak!"

Apa maksudnya? Saya agak kecewa. Maksud hati menikmati Sop Konro, apa daya sudah tutup? Pelariannya ke Sop Iga, dekat gerai KFC.

Padahal, terus terang, saya paling suka konro yang di Dapur Karebosi Sarinah ini. Rasanya lebih gurih. Kuahnya lebih sedap. Dagingnya lebih empuk. Tak bakal bikin enek jika telah dinikmati. Mungkin inilah yang dibilang konro beraroma mal.

Beda dengan yang ada di Makassar. Walau dulu saya kerap makan di situ, sekarang katanya sudah mulai hambar rasanya. Beberapa orang bilang, menang di tulang. Bulan depan saya rencana ke Makassar. Saya akan sempatkan makan di Jalan Lompobattang itu. Saya mau buktikan apa yang orang bilang itu. Sudah empat tahun saya tak makan di situ. Saya penasaran.

Kalau yang ada di Kelapa Gading, saya punya pengalaman tahun lalu. Dua kali saya pesan by Go-Food. Dua kali pula bikin kening saya berkerut. Daging yang menempel di tulang nampak tak segar. Aromanya tak sedap. Mungkin sudah lama mendekam di storage. Sejak itu, saya beralih ke penjual konro di dekatnya.

Saya mau protes ke teman saya itu. Sekalian memberi masukan ke pemiliknya langsung. Tapi sudah bertahun-tahun juga saya tak bersua dengannya.

Harapan saya, semoga cuma saya yang mengalaminya. Harapan saya lagi, moga-moga saat ini rasanya lebih baik lagi, minimal sepadan sama konro di Dapur Karebosi di lantai dasar Mal Sarinah, Jakarta.

Yang selalu saya pesan konro 1 tulang. Selalu begitu.

ZT - Kemayoran, 27 Februari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun