Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batik Air "Delay" Lagi?

22 Februari 2018   12:50 Diperbarui: 2 Maret 2018   14:40 3857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya begitu bangga dan senang membaca berita di Harnas.co, tentang Maskapai penerbangan Batik Air yang masuk peringkat dua di Asia Tenggara dalam ketepatan waktu penerbangan (On-time Performance/OTP) terbaik. Berita yang dilansir pada Rabu, 21 Februari 2018 05:05 WIB kemarin, menyebutkan bahwa  OTP Batik Air terpaut tipis dengan maskapai Singapore Airlines.

Diberitakan, dalam penilaian lembaga riset berbasis di Inggris, OAG Flightview pada Januari 2018, ketepatan waktu penerbangan maskapai Batik Air mencapai 84 persen dengan pembatalan 0,2 persen. Batik Air memiliki frekuensi 11.811 penerbangan. Singapore Airlines di peringkat pertama dengan ketepatan waktu mencapai 84,2 persen dan frekuensi 7.454 penerbangan. Di peringkat ketiga, maskapai Citilink 80,7 persen, pembatalan 0,2 persen dengan frekuensi 7.445 penerbangan.

Media online tersebut juga mengabarkan bahwa peringkat Batik Air kali ini mengungguli maskapai Garuda Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan ketepatan waktu hanya 69,1 persen di peringkat 10. Maskapai ini memiliki pembatalan penerbangan sebanyak 1 persen dari frekuensi 19.164 penerbangan.

Tuntas membaca berita itu siang ini, saya manggut-manggut. Ada sedikit yang mengganjal di benak saya yang bikin saya menghela nafas diiringi senyum tertahan

Ceritanya begini :

Penerbangan saya itu telah berlalu. Tepatnya, Jum'at, 16 Februari 2018. Dari Makassar, saya mau pulang ke Jakarta. Dengan Batik Air ID6269 pukul 18.40 WITA. Rencana boarding pukul 18.10 WITA. Di semua TV monitor Bandara International Sultan Hasanuddin, Makassar, tertera penumpang penerbangan ini boarding melalui gate 4. Faktanya, begitu jadwal keberangkatan telah tiba, di layar monitor telah berubah, bahwasanya Batik Air ID6269 tujuan Jakarta diberangkatkan pukul 19.40. Faktanya lagi, pukul 19.45 saya sudah belasan menit duduk di kabin seat 11D, pesawat yang saya naiki ini belum bergerak juga.

Akhirnya, mohon maaf, saya buka smartphone. Untuk memastikan apakah status yang saya tulis di Facebook tadi, bisa terupload dengan baik? 

Ternyata bisa.  Ini :

DELAY LAGI...!

batik-air-2-5a9900a6f1334431c8671503.png
batik-air-2-5a9900a6f1334431c8671503.png
Waduh delay lagi Batik Air. Ini sudah yang kedua kalinya saya alami dalam sebulan ini. Yang pertama tanggal 26 Januari 2018 lalu, terlambat lebih setengah jam.

Sekarang terlambatnya lebih satu jam. Baru boarding nih saya.

Ternyata penumpangnya sedikit saja. Hanya 11 Orang di kelas ekonomi. Itupun dua orang terpaksa batal terbang. Seorang ibu sedang hamil yang duduk beserta anaknya umur sekitar 5 tahun di belakang kursi saya di 11 D. Dia diturunkan karena surat keterangan dokternya bermasalah.

Banyak seat kosong melompong. Di kelas bisnis ada 3 orang penumpang. Bisalah dimaklumi.

Bismillahirrahmanirahim.

* * *

Jujur saya katakan, saya pelanggan setia Batik Air. Semenjak maskapai penerbangan ini dilahirkan. Alasannya mungkin klise, Batik Air pelayanannya setara Garuda, tapi harga tiketnya jauh di bawah. Tetapi di atas sedikit daripada harga tiket kakaknya, Lion Air, tentu saja.

Lantas, apakah dengan dua kali keterlambatan dalam sebulan penerbangan saya di Batik Air ini, yang cukup mengusik saya ini, akan membuat saya pindah ke lain hati?

Jawabnya, sekali lagi saya jujur, saya tetap akan naik Batik Air di penerbangan-penerbangan saya yang akan datang, Insha Allah.

Tentu dengan harapan, Batik Air bisa lebih baik dan cerita yang menimpa saya ini masuk ke dalam 16% keterlambatan Batik Air dari 11.811 frekwensi penerbangannya.

ZT - Kemayoran, 22 Februari 2018


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun