Kini, harga BUMI bertengger di Rp. 334 per lembar. Dua bulan perdagangan terakhir, secara teknikal, pergerakan BUMI cukup bagus.
5. PT Darma Henwa Tbk. (DEWA)
Total utang: Rp 0,73 triliun (2015), turun 25,51% dari Rp 0,98 triliun (2014).
Pergerkah harga saham DEWA mengekor pada BUMI. Saham Grup Bakrie yang cepat ambil sikap latah yah, si DEWA ini. Lihat saja, sudah berhari-hari tes-tes vokal untuk siap-siap naik ke pentas. Dan, hari ini ternyata DEWA sudah mulai manggung lagi. Ia per saat ini pukul 13.50, di harga Rp. 62 per lembar. Telah naik sebeasar 24% sejak pagi. Saya ingatkan di saham DEWA ini, kalau sudah untung cepat take! Dan, hindari lompat kodok, jika mikrolet sedang lari kencang. Jangan sampai begitu masuk di harga puncak, DEWA terjerembab lagi ke gocap.
6. PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY)
Total utang: Rp 4,9 triliun (2015), naik 17,51% dari Rp 4,17 triliun (2014).
Setali tiga uang dengan BTEL, cuma ELTY lebih ada harapan karena masih nampak ada pekerjaaannya yang bergerak dan menghasilkan. Sabar saja menunggu ELTY siuman dan bergerak meninggalkan zona gocap. Saya termasuk pemegang saham ini dalam jumlah sedikit saja. Harganya Rp 50 per lembar.
7. PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG)
Total utang: Rp 6,19 triliun (2015), turun 2,98% dari Rp 6,38 triliun (2014).
Harga saham hari ini sudah mencapai  Rp. 296 per lembar. Kemarin auto rejection, dan hari ini tetap hijau lumut. Kenaikannya cukup signifikan, walau begitu sebagai trader yang kebanyakan menganut aliran teknikalis musti waspada terhadap kemungkinan saham ini koreksi. Sesunggahnya ENRG harganya belumlah ideal saat ini lantaran tahun lalu ada aksi reverse stock (8 : 1). Saya membeli saham ini seharga Rp. 50 per lembar sebanyak 100.000 lembar sebelum aksi korporasi tersebut. Kini saya masih rugi sekitar 44% lebih, dan jumlah saham saya sisa 12.500 lembar. saya akan untung jika harga ENRG di atas Rp. 500. Entah kapan?
8. PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk. (UNSP)
Total utang: Rp 10,54 triliun (2015), naik 2,13% dari Rp 10,32 triliun (2014).
Ini saham perkebunan dan CPO milik Grup Bakrie. Goyangannya mirip ENRG, walau cenderung agak lambat. Ia juga telah selesai melewati aksi reverse stock (10 : 1). Anda tinggal pilih, mau trading ENRG atau UNSP? Bagi saya, daripada menanggung resiko yang cukup mendebarkan, mending trading di saham yang lain saja di sektor ini. Masih ada AALI dan LSIP, yang relatif lebih aman.
9. PT Capitalinc Investment Tbk. (MTFN)
Total utang: Rp 470 milliar (2015), turun 346% dari Rp 1,629 triliun (2014).
Saham Grup Bakrie yang satu ini tertidur pulas. Tak ada tanda-tanda bangun. Mungkin ia sudah terbang ke alam mimpi dan lupa terjaga. Nasibnya, lebih parah dari BTEL, BNBR dan ELTY. Kerugian tahun lalu saja mencapa Rp. 1,2 triliun. Harga saham Rp 50 per lembar.
Jadi, saran saya, jika ingin trading di saham Grup Bakrie yang sembilan perusahaan itu, jangan lebih dari 10% dana yang dialokasikan di situ. Jika punya Rp. 100.000.000, maka Rp. 10 juta saja buat keluar masuk di saham-saham tersebut.Â
Ini agar fortofolio kita nampak sehat.
ZT - Kemayoran, 21 Februari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H