Mohon tunggu...
Zainal Prima Putra
Zainal Prima Putra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Potret Kejahatan Pencucian Uang Lintas Batas dan Implikasi terhadap Keamanan Global Kontemporer

26 Februari 2019   02:41 Diperbarui: 26 Februari 2019   03:29 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Kejahatan Pencucian Uang Lintas Batas (Cross-Borders Money Laundering Crime) Sebagai Kejahatan Terorganisir (Organized Crime)

Pencucian uang atau money laundering adalah rangkaian kegiatan yang merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi terhadap uang haram, yaitu uang yang berasal dari tindak pidana, dengan maksud untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul uang tersebut dari pemerintah atau otoritas yang berwenang melakukan melakukan penindakan terhadap tindak pidana, dengan cara antara lain dan terutama memasukkan uang tersebut ke dalam sistem keuangan (financial system) sehingga uang tersebut kemudian dapat dikeluarkan dari sistem keuangan itu sebagai uang yang halal, secara hukum.

"Money laundering sebagai sebutan sebenarnya belum lama dipakai. Penggunaan pertama kali di surat kabar adalah berkaitan dengan pemberitaan mengenai skandal Watergate di Amerika Serikat pada tahun 1973. Sedangkan penggunaan sebutan tersebut dalam konteks pengadilan atau hukum muncul untuk pertama kalinya tahun 1982 dalam perkara US v $4.255.625,39 (1982) 551 F Supp. 314. Sejak itu, istilah tersebut telah diterima dan digunakan secara luas di seluruh dunia.

Menurut Sarah N. Welling, money laundering dimulai dengan adanya dirty money atau "uang kotor" atau "uang haram". Menurut Welling, uang dapat menjadi kotor dengan dua cara. Cara yang pertama ialah melalui "pengelakan pajak" ialah memperoleh uang secara legal atau halal, tetapi jumlah yang dilaporkan kepada pemerintah untuk keperluan perhitungan pajak lebih sedikit daripada yang sebenarnya diperoleh yang kedua ialah memperoleh uang melalui cara-cara yang melanggar hukum. 

Teknik-teknik yang biasa dilakukan untuk hal itu antara lain ialah penjualan obat-obat terlarang atau perdagangan narkoba secara gelap (drug sales atau drug trafficking), perjudian gelap (illegal gambling), penyuapan (bribery), terrorisme (terrorism), pelacuran (prostitutions), perdagangan senjata (arms trafficking), penyelundupan minuman keras, tembakau, dan pornografi (smuggling of contraband alcohol, tobacco, pornography), penyelundupan imigran gelap (illegal immigration rackets atau people smuggling), dan kejahatan kerah putih (white collar crime). 

Dalam perbuatan tax evasional, asal usul semula dari uang yang bersangkutan adalah halal, tetapi uang tersebut kemudian menjadi haram karena tidak dilaporkan kepada otoritas pajak. Sedangkan cara yang kedua, uang tersebut sejak semula sudah merupakan uang haram karena perolehannya melalui cara-cara yang illegal.

Kejahatan terorganisasi (organized crime) mengambil bagian yang sangat besar terhadap aliran uang haram melalui jalur keuangan. Mafia Italia (Italian Mafia), Yakuza Jepang (Japanese Yakuza), kelompok-kelompok kartel Kolombia (Columbia Cartels), perusahaan-perusahaan kriminal dari Rusia dan Eropa Timur, kelompok-kelompok etnis Amerika, dan lain-lain terlibat dalam kegiatan kriminal yang sangat luas. 

Di samping perdagangan narkoba (drug trafficking), perusahaan-perusahaan ini juga menghasilkan dana dari kegiatan loan sharking, perjudian gelap (illegal gambling), kecurangan (fraud), penggelapan (embezzlement), extorsion, prostitusi (prostitutions), perdagangan gelap senjata dan orang (illegal trafficking and human being), dan kejahatan-kejahatan lainnya. Acap kali, mereka melakukan penyertaan dalam bisnis-bisnis yang sah yang dapat dimanipulasi baik untuk menutupi dan untuk menginvestasikan dana-dana yang diperolehnya secara melanggar hukum.

Modus Operandi Tindak Pidana Pencucian Uang Lintas Batas (Cross-Borders Money Laundering Crime)

Combating money laundering is a dynamic process because the criminal who launder money are continuously seeking new way to achieve their illegal ends. It has become evident to the FATT through is regular typologies exercises that, as its members have strengthened their systems to combat money laundering, the criminals have sought to exploit weaknesses in other jurisdictions to continue their laundering activities -- Financial Actions Task Force on Money Laundering Annual Review of Non-Cooperative Countries or Territories, 20 June 2003". 

"Memerangi pencucian uang adalah proses yang dinamis karena para penjahat yang mencuci uang terus mencari cara baru untuk mencapai tujuan illegal mereka. Menjadi jelas bagi The Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF) melalui latihan tipologi regular bahwa, ketika para anggotanya telah memperkuat sistem mereka untuk memerangi pencucian uang, para penjahat telah berupaya untuk mengekploitasi kelemahan di yurisdiksi lain untuk melanjutkan kegiatan pencucian mereka -- Financial Actions Task Force on Money Laundering Annual Review of Non-Cooperative Countries or Territories, 20 June 2003).

Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang Menurut Egmont Group of FIUs :  a) Penyembunyian ke dalam struktur bisnis (Concealment Within Business Structure) ; b) Penyalahgunaan bisnis yang sah (Misuse of Legitimate Businesses) ; c) Penggunaan identitas palsu, dokumen palsu, atau perantara (Use of False Identities, Document's, or Straw Men) ; d) Pengekploitasian masalah-masalah yang menyangkut yurisdiksi internasional (Ekploiting Internatinal Jurisdictional Issues) ; e) Penggunaan tipe-tipe harta kekayaan yang tanpa nama (Use of Anonymous Asset Types).

Memaknai, Tipologi Pada Skandal Iran-Contra (Iran Contra-Scandal) Amerika Serikat, Iran, dan Nikaragua :

Mendirikan Perusahaan Gadungan. Cara lain adalah dengan mendirikan perusahaan-perusahaan gadungan/bohong-bohongan (shell corporations), trusts atau partnerahip oleh pengacara, akuntan, dan para profesional lainnya. Melalui entitas-entitas bisnis ini, para profesional tersebut membangun jaringan yang sangat rumit dengan maksud menyembunyikan asal-usul dana hasil kejahatan dan menyembunyikan identitas pihak-pihak yang terkait. Dalam banyak kasus, para profesional tersebut akan bertindak sebagai directors, trustees, atau partner dalam transaksi-transaksi tersebut atau mereka akan menyediakan tenaga-tenaga yang akan bertindak sebagai directors, trustees, atau partners.

Teknik-teknik pencucian uang yang paling tua adalah melakukan penyelundupan uang tunai yang berasal dari kejahatan. Penyelundupan itu dilakukan dengan mengangkut secara fisik mata uang atau instrument moneter yang bersangkutan atau dengan cara menyembunyikan uang tunai itu sebagai kargo yang diangkut dengan kapal. Para penjahat sudah semakin canggih melakukan kegiatan ini, sering kali mereka membeli bisnis yang bergerak di bidang kegiatan pengapalan barang dan menyembunyikan uang haram itu di dalam produk yang diangkut. Para ahli juga mendeteksi adanya penumpukan uang tunai dalam jumlah yang sangat besar, terutama di pelabuhan atau di daerah perbatasan untuk nantinya diselundupkan

Penggunaan Identitas Palsu, Dokumen Palsu, dan Penggunaan Perantara. Kemampuan pemerintah beberapa negara untuk dapat mendeteksi dan menyita asset-aset yang berasal dari kejahatan milik orang-orang yang terlibat dalam kejahatan tersebut telah mendorong para pencuci uang untuk sebaiknya menyerahkan pengurusan asset miliknya itu kepada orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan kejahatan. 

Orang-orang tersebut disebut "straw men". Straw men tersebut dapat digunakan untuk menyimpan dana di bank atau menarik dana tersebut dengan harapan apabila transaksi-transaksi tersebut menjadi perhatian para penegak hukum, maka tidak terungkapnya hubungan transaksi itu dengan organisasi kejahatan yang bersangkutan akan dapat menghilangkan jejak sumber keuangan tersebut.

Serupa dengan hal di atas adalah penggunaan dokumen-dokumen identitas yang palsu untuk membuka rekening-rekening  bank atau untuk melaksanakan transaksi-transaksi yang dapat digunakan untuk maksud meniadakan dapat terlihatnya hubungan antara asset itu dengan penjahat yang bersangkutan ditangkap dan dipenjarakan, aset-aset tersebut tetap dapat dinikmati setelah penjahat itu keluar dari penjara.

Dokumentasi palsu dapat pula digunakan oleh para pencuci uang untuk menunjang upaya-upaya pencucian yang mereka lakukan. Dokumentasi yang dimaksud antara lain berupa pembuatan faktur palsu (false invoicing), tanda terima (recaipts), dan dokumen perjalanan (travel documentation) palsu yang digunakan untuk membuktikan kebenaran mengenai dana yang disetorkan kepada lembaga-lembaga keuangan yang bersangkutan.

Kemudian, Dengan Menggunakan Fasilitator Profesional. Kecenderungan lain adalah dengan munculnya sekelompok fasilitator pencucian uang yang profesional. Mereka itu adalah soliticators attorneys, accountants financial advisors, notaries, dan fiduciaries lainnya yang memberikan jasa-jasa untuk membantu menyalurkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari kejahatan. 

Kiat-kiat yang umum dilakukan adalah penggunaan rekening-rekening dari klien-klien dari para solicitors atau attorneys untuk melakukan placement dan layering dana. Caranya adalah dengan menawarkan kepada para pencuci uang tersebut anonimitas hal istimewa hubungan soliciter dan kliennya (the anonymity of the soliciter-client privilege).

Dalam sudut pandang ekonomi-politik dan keamanan internasional, demikian ini berbahaya, sebab dapat mengancam eksistensi, dan stabilisasi, runtutan sistem ketatanegaraan penyangga keuangan dan perekonomian suatu bangsa di panggung internasional.

Studi Literature : Skandal Iran-Contra (Iran Contra-Scandal) Amerika Serikat, Iran, dan Nikaragua

Kita telah sama-sama memahami bahwa dampak yang ditimbulkan oleh money laundering atau tindak pidana pencucian uang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan dan sistem perekonomian suatu negara. 

Bahkan mengingat money laundering juga merupakan kejahatan transnasional (transnasional crime) yang modusnya banyak dilakukan melintasi batas-batas negara (cross border), maka dampak yang ditimbulkan dapat pula berakibat negatif pada stabilitas sistem keuangan dan perekonomian dunia secara keseluruhan. 

Di sisi lain, oleh karena money laundering berkaitan dengan kejahatan asal (predicate crime) yang dilakukan oleh organized crime, maka berkembangnya money laundering ini akan sangat mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya berbagai tindak pidana pemicu money laundering seperti korupsi, perdagangan gelap dan narkotika, penyelundupan, dan illegal logging serta upaya untuk memeranginya.

Sebagai Entitas Pemerintahan suatu negara, dari kasus yang diuraikan dibawah ini, ternyata pemerintah (dalam hal ini pemerintah Amerika Serikat) juga dapat melakukan pencucian uang sebagaimana ternyata dalam kasus Iran-Contra Affair.

Iran-Contra Affair atau Iran-Contra Scandal adalah kisah bagaimana Pemerintah Amerika Serikat telah terlibat dalam kegiatan pencucian uang diperoleh dari penjualan senjata rudal TOW kepada Iran melalui Israel da menggunakan hasil keuntungannya kepada Contra, suatu kelompok anti-pemerintah Sandhinista yang berkuasa di Nikaragua. 

Dari kejadian tersebut, ternyata pencucian uang bukan hanya dilakukan oleh perorangan atau perusahaan saja, tetapi dapat pula dilakukan oleh pemerintah suatu negara yang justru seharusnya menjadi pemberantas praktik-praktik pencucian uang. Kisahnya adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.

Kisahnya terjadi di tahun 1986 ketika Amerika Serikat dipimpin oleh Ronald Reagen. Di bulan November 1986, Ronald Reagan menegaskan kebenaran dari desas-desus yang beredar luas di masyarakat bahwa Amerika Serikat secara diam-diam atau secara rahasia menjual senjata ke Iran. Katanya, tujuannya adalah untuk meningkatkan hubungan Amerika Serikat dengan Iran. 

Namun ternyata berubah menjadi kenyataan yang memalukan, bahwa hal itu sebenarnya dilakukan untuk menukar senjata tersebut dengan para sandera warga negara Amerika Serikat yang disandera Iran. 

Sekalipun sebagian dari skandal itu masih terselubung berupa misteri, tetapi transaksi itu sendiri ternyata merupakan transaksi di mana Amerika Serikat dengan bantuan Raja Fahd dari Saudi Arabia, telah memasok senjata ke Iran dan pembayaran harga senjata itu kemudian telah dialihkan untuk membantu kelompok pemberontak "Contra", yaitu kelompok orang-orang Nikaragua penentang Sandinista yang berjuang melawan rezim Marxist di Nikaragua. 

Perbuatan tersebut pada hakikatnya merupakan pelanggaran terhadap larangan Kongres Amerika Serikat untuk memberikan bantuan seperti itu (bantuan untuk menggulingkan suatu pemerintahan yang sah dari suatu negara).

Direktur CIA, William Casey, ingin mencari jalan untuk dapat berdialog dengan orang-orang Iran, yang tidak dimungkinkan lagi karena adanya beberapa sandera Amerika Serikat di Teheran. 

William Casey telah meminta bantuan kawan lamanya, yaitu Raja Fahd dari Saudi Arabia, yang telah bersedia mengamankan jasa-jasa Adnan Khashoggi, seorang pedagang senjata keturunan Saudi. 

Dikabarkan sebagai orang yang terkaya di dunia -- tetapi tidak demikian halnya, sekalipun karena alasan-alasan tertentu ia tidak berkeberatan menyandang gelar tersebut -- Khashoggi adalah seorang perantara (middleman) profesional, seorang broker kelas dunia yang mengetahui bagaimana caranya mendapatkan transaksi dan memperoleh keuntungan. 

Tidak lama kemudian muncul dua pemain lain di samping khashoggi, yaitu Manucher Ghorbanifar, seorang perantara keturunan Iran yang telah melarikan diri ke pengasingan bersamaan waktunya dengan Shah Iran, namun masih memiliki kontak-kontak tinggi dengan Pemerintah Revolusioner, dan Yaaccov Nimrodi, seorang Israel dengan pengalaman intel dan memiliki kontak-kontak penting di Teheran.

Kemudian setelah itu muncul Letnan Kolonel Oliver North, dari US Marine Corps, Deputy Director dari urusan-urusan politik pada National Security Coucil di dalam permainan ini dimulai akhir Agustus atau permulaan September 1984, North merancang dan melaksanakan rencana penjualan senjata kepada Iran tersebut. 

Pada musim gugur (autumn) tahun 1985, North meyakinkan Israel untuk menjual 500 peluru kendali TOW, yaitu peluru kendali anti-tank buatan Amerika Serikat kepad Iran yang transaksinya dijamin oleh Khashoggi. Ketika Iran membayar Khashoggi, setelah memotong bagiannya, Khashoggi membayarkan sisanya kepada Israel.

 Israel kemudian membayar pada kepada North yang kemudian telah mengirimkan uang itu melalui bank-bank Swiss kepada Contra. Untuk pekerjaan tersebut, North telah merekrut Richard Secord. Ketiganya begitu sukses sehingga di permulaan tahun 1986 mereka berhasil membeli peluru kendali TOW dari CIA dengan harga US $12 juta dan menjual -- tentu saja dengan bantuan Khashoggi dan Ghorbanifar -- kepada Iran dengan harga US $30 juta.

Di Swiss, uang tersebut dicuci melalui sebuah perusahaan gadungan (dummy company) yang didaftarkan di Panama yang telah didirikan oleh North dengan nama Lake Resources. Chairman dari Lake Resources adalah seorang akuntan orang Swiss yang bernama Suzanne Hefti, yang bekerja untuk Auditing and Fiduciary Services di Fribourg. 

Perusahaan Hefti terkait langsung dengan Stanford Technology Trading Group International di California yang dikendalikan oleh Albert Hakim. Sebaliknya, afiliasi Stanford Technology yang ada di Swiss dipimpin oleh seorang bernama Jean de Senarclens, yang kebetulan juga memiliki sebuah accounting firm di Genewa yang disebut CSF. CSF inilah yang memegang peranan penting dalam pencucian uang berkaitan dengan Iran-Contra tersebut.

Pencucian uang itu dilakukan dengan pertama-tama North memindahkah uang itu dari rekening Lake Resources di Swiss ke CSF di Cayman Islands. Kemudian, sebuah perusahaan anak dari CSF yang berkedudukan di Bermuda mentransfer uang itu ke Alban Values, sebuah perusahaan Panama di mana CSF memiliki saham. 

Alban Values kemudian mengirim uang tersebut ke Ammargamated Commercial Enterprises, sebuah perusahaan gadungan (shell company) yang terdaftar di Panama namun dimiliki oleh perusahaan pengangkutan dari Miami yang disebut Southern Air Transport. Mereka inilah yang sebenarnya secara faktual memasok dana kepada Contra.

Diyakini bahwa hanya dalam waktu 2 tahun, yaitu dari 1984-1986, ada sebanyak US $50 juta yang telah melewati rute ini. Meskipun suatu komite terpilih yang dibentuk oleh Senat Amerika Serikat untuk menyelidiki skandal Iran-Contra telah mendengarkan 250 jam kesaksian, termasuk pernyataan-pernyataan di bawah sumpah dari sebanyak 29 saksi dan dokumen setebal 250.000 halaman, namun tidak mungkin ada orang yang mengetahui secara pasti seberapa jauh sebenarnya Pemerintah Amerika Serikat telah terlibat melakukan pencucian uang berkaitan dengan skandal tersebut.


Referensi Bacaan :

Burchil, Scott dan Andrew Linklater. 1996. Teori-Teori Hubungan Internasional. Diterjemahkan oleh M.Sobirin. Bandung: Nusa Media.

Carlsnaes, Walter, Dkk. 2013. Handbook Hubungan Internasional. Bandung : Nusa Media.

Cipto, Bambang. 2003. Politik & Pemerintahan Amerika. Yogyakarta : Lingkaran Buku.

Dahl, Robert A. 2001. Perihal Demokrasi. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.

Fuady, Munir. 2005. Perbuatan Melawan Hukum (Pendekatan Kontemporer). Cetakan ke-II. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Kusumaatmadja, Mochtar., dan Etty R. Agoes. 2003. Pengantar Hukum Internasional (Edisi Kedua), Cetakan ke-1. Bandung: P.T. ALUMNI.

P. Hermawan, Yulius. 2007. Transformassi dalam Studi Hubungan Internasional : Aktor, Isu, dan Metodelogi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Perwita, Anak Agung Banyu., Dkk. 2013. Pengantar Kajian Strategis. Yogyakarta : Graha Ilmu

Rachmat, Angga Nurdin. 2015. Keamanan Global : Transformasi Isu Keamanan    Pasca   Perang Dingin. Bandung Alfabeta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun