Mohon tunggu...
zainal basyar
zainal basyar Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasiswa psikologi

my life my miracle

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Borgol Perak #4

28 April 2018   00:55 Diperbarui: 28 April 2018   01:09 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian keempat

Perjuang Cinta

Sekarang hari--hari Rasya di penuhi dengan pikiran dan bayang-bayang Reni yang selalu menghantui. Tiap mau makan, mau tidur bahkan pas lagi kebelet e'ek pun Rasya masih sempat memikirkan Reni. Setiap hari Rasya selalu SMS Reni mulai dari ia bangun tidur sampai tidur lagi.

Rasanya Rasya tidak mau jauh-jauh dari Reni walau hanya sedetikpun. Tetapi Reni mersepon tingkah Rasya dengan wajar-wajar saja, seolah-olah tidak mempedulikannya. Ia hanya menunjukkan sikap sangat senang bisa berteman dengan Rasya. Bahkan Reni pun sudah tahu perasaan Rasta terhadapnya.

Tetapi Rasya bukanlah pria yang lemah dan mudah menyerah semua hal yang mungkin bisa membuatnya dekat dengan Reni akan dia lakukan termasuk ikut Reni ke pesantren yang sama dengannya.

Siang itu sekolah sedang jam pendek karena ada rapat guru. Jadi pulangnya lebih cepat dari biasanya. Tetapi disekolah masih ada aktifitas siswa siswi kelas XII yang tak lain paniti Skall. Rasya sengaja duduk agak ke depan agar bisa berdekatan dengan bangku Reni yang kebetulan satu tim dalam mengedarkan dan mengumumkan hasil rapat skall bersama dengan Rasya. 

Rasya tak henti-hentinya curi-curi pandang kearah Reni yang sedang asyik mendengar dan mencerna uraian penjelasan dari ketua Skall yang di dampingi salah satu promotor atau marketing dari salah satu perwakilan travel yang akan di gunakan di waktu skall. 

Setelah satu jam rapat berlangsung, akhirnya ketua panitia skal menutup rapat siang hari itu,dan mereka bersama-sama siap untuk pulang kerumah masing-masing. Rasya yang sudah di tunggu Aris sedari tadi langsung berlari keluar takut jika aris akan marah padanya karena terlalu lama menunggu.

 Setiba di lapangan, Aris tampak sedang asyik menyeruput minuman dingin yang terasa sangat segar di siang itu, karena cuaca panas dan terik matahari menjadi-jadi. Rasyapun ikut ngiler saat melihat Aris minum. Rasya dengan gaya sok Cool nya mendatangi Aris dan langsung merampas minuman segar milik Aris. Tanpa basa basi Rasya langsung meminumnya dengan tergesa-gesa .Tak terasa Rasya sudah menghabiskan dengan sangat cepat dan bergairah.

loh Cooooorrr..... kok entekno a yooooo??. Padahal aku tas ngombe lee.. iki sek ngelak lo!."Cerca Aris
"Halah etes kon le!" Jawab Rasya dengan santainya.

Setelah itu mereka berdua bergegas pulang dengan hati riang. Sesampai di rumah Rasya langsung mandi dan siap untuk SMSan sama Reni. Mereka ngobrol kesana kemari sempai Rasya lupa makan dan minum. Hahaha (lebay).

Tanpa disadari Rasya tertidur di tengah asyiknya SMSan karena terasa kecapekan, badannya panas sepertinya dia kena demam. Rasya bingung mau ngapain akhirnya ia berfikir untuk membuka Facebooknya yang udah satu minggu belum di liriknya. Terlintas di benaknya untuk membuka beranda Reni karena ia sangat merindukanya.

"Tok tok tok mas mas Rasya???" tiba-tiba terdengar suara mbok ijah dari luar kamar.
"Iya mbok masuk aja ada apa?" Jawab Rasya.
"Ini loh mas teh hangat sama Obat. Tadi Ibu kesitu melihat Mas. Katanya Mas demam dan panas, jadi tak bawaain obat."
"O.. iya Mbok makasih ya. Taruh aja di atas meja".Setelah meminum obat dari mbok ijah Rasya meneruskan dengan melihat beranda Reni serta mencari info tentang Reni . 

Saat Rasya meminum lagi tehnya, tanpa sadar ia melihat tanggal lahir Reni.Tepatnya Tanggal 7 januari, padahal sekarang tanggal 6 januari. Wah Rasya langsung menjerit dan menumpahkan tehnya. Ia langsung ganti pakaian, cuci muka dan melihat isi dompetnya. " Oh.. Alhamdulillah sek akeh". Bisik Rasya pelan.Ia langsung berlari menuju bagasi rumah dan mengeluarkan motornya.

Saat itu sedang hujan, dan Rasya sedang sakit. Apalagi jam sudah menunjukkan pada pukul 10 malam. Tetapi tekad Rasya sudah bulat untuk pergi mencari kado ulang tahun buat sang kekasih hatinya. Untungnya, Ayah dan Ibu Rasya sudah tertidur karena capek dari kantor.

Rasya melaju bersama motor kesayangannya dengan berbalut mantel warna biru dan rasa pusing di kepalanya karena demam. Hujan saat itu sangat deras sehingga menganggu pandangan dan laju motor Rasya. Ia melaju dengan cepat menuju MATOS. Sebuah Mall besar yang ada di kota malang.

Tanpa menghiraukan sakitnya,Rasya memacu motornya lebih cepat dan lebih cepat lagi .Sampai-sampai ia mau menabrak pedagang Bakso yang sedang menyebrang jalan. Sesampainya di MATOS rasya langsung memarkir motornya dan bergegas masuk untuk memilih kado untuk Reni. Ternyata matos akan tutup sebentar lagi. Jadi, Rasya harus segera dengan cermat dan lincah mencari kado untuk Reni.

Rasyapun naik di lantai paling atas. Dengan agak kesal ia melihat-lihat ke bawah lagi karena Rasya belum menemukan kado yang pas untuk Reni. Saat ia melihat ke bawah, Rasya memperhatikan toko aksesoris, perhiasan, juga gelang dan gantungan kunci di jual di sana.

Dengan langkah lemas, Rasya turun lagi ke lantai paling dasar untuk melihat-lihat barang yang akan di jual di tokok tersebut. Benar saja, disana Rasya langsung menemukan benda yang membuatnya tertarik untuk memakainya sebagai kado untuk Reni. Benda itu adalah dua buah gantungan kunci berbentuk sepasang borgol mengkilap. Bias di bilang juga sepasang borgol couple kata penjualnya. Dengan harga yang tidak murah tentunya, karena kata penjualnya ini limited edition. 

Tanpa berfikir lama, Rasya langsung membeli sepasang borgol itu. Ia harus merelakan uang jajannya selama satu minggu demi membeli hadiah ulang tahun Reni. Karena Rasya berdalih apasih yang enggak buat Reni? Masak sama sang pujaan hati harus itung-itungan!

Dia mendapatkan kata-kata itu dari Ricko karena Ricko pernah membelikan sebuah handphone Black Berry kepada pacarnya yaitu anak MAN Malang 1 yang tak lain teman dari Ardi Prakoso Perwiro Yudho. 

Dengan hati senang dan rasa pusing juga lemas yang di rasanya Rasya keluar dari Mall tersebut dan bergegas pulang. Ia memacu motornya santai dari pada saat ia berangkat. Jalan terasa sedikit sepi karena jam menunjukkan pukul sebelas malam. Dengan santai dan hati lega Rasya menatapi gantungan yang di belinya di MATOS. 

Karena di sana juga di beri layanan bungkus kado. Maka Rasya membungkusnya dengan bungkus warna biru muda dan motif doraemon kesukaan Reni yang Rasya ketahui saat ia melihat profil Facebook Reni. 

Sesampai di rumah Rasya langsung memarkir motornya dan masuk ke ruang tamu. Ternyata,disana ayah Rasya sudah menunggunya.Tak ayal,Rasyapun kena kompres dari ayahnya. Rasya dimarahi karena keluar malam tanpa ijin padahal dia sedang sakit.

"Tekok endi Awakmu?!. Gak eroh wes bengi a?!. Jare loro. Tapi kluyuran ae?!. Yokpo se karepmu?!".

Rasya hanya diam. Tanpa berani  menatap wajah ayahnya yang sedang marah. Ia langsung bergegas menuju kamarnya dan berbaring di kasur seraya memeriksa suhu badannya yang terasa semakin panas dan pusing. Malam itu Rasya tak kunjung tidur. Ia membuat surat untuk Reni sebagai kata-kata mutiara sekaligus ucapan selamat ulang tahun untuk Reni besok.

Dengan rasa sakit di badannya. Rasya mulai menulis surat tersebut. Setelah Rasya selesai menulis surat tersebut, Ia langsung merobohkan badannya dan tertidur pulas dengan rasa lega  membayangkan saat ia memberikan hadiah kepada Reni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun