Mohon tunggu...
Zainal Ichwan
Zainal Ichwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Mahasiswa yang tertarik dengan segala hal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Merkantilisme: Pengertian, Sejarah dan Perkembangan

7 Maret 2024   10:49 Diperbarui: 7 Maret 2024   10:51 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Meskipun mercantilisme sering dianggap sebagai teori ekonomi yang kuno, prinsip-prinsipnya masih memiliki dampak pada kondisi ekonomi saat ini. Beberapa negara masih menerapkan kebijakan-kebijakan yang mencerminkan elemen-elemen dari mercantilisme, terutama dalam upaya untuk melindungi industri dalam negeri dan mencapai keunggulan ekonomi.

Salah satu contoh dari praktik mercantilisme pada masa kini adalah munculnya kebijakan proteksionis yang bertujuan untuk membatasi impor dan mendukung produksi dalam negeri. Negara-negara sering kali menerapkan tarif tinggi atau mengenakan pembatasan lainnya terhadap impor barang-barang tertentu untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing.

Selain itu, praktik-praktik neomercantilisme juga dapat diamati dalam kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung perusahaan nasional melalui subsidi, insentif fiskal, dan pengaturan pasar yang menguntungkan. Tujuan dari kebijakan-kebijakan ini adalah untuk memperkuat posisi perusahaan dalam negeri dan memastikan bahwa mereka tetap kompetitif di pasar global.

Peningkatan persaingan ekonomi antara negara-negara juga telah menghasilkan situasi di mana negara-negara menggunakan kebijakan mercantilis sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif. Hal ini terutama terlihat dalam persaingan perdagangan internasional yang intensif, di mana negara-negara berusaha untuk memperoleh keuntungan perdagangan yang lebih besar dengan memanipulasi nilai tukar mata uang mereka atau menerapkan pembatasan perdagangan yang tidak adil.

Meskipun demikian, perubahan dalam dinamika ekonomi global dan peningkatan interkoneksi antara negara-negara telah menyebabkan banyak kritik terhadap praktik mercantilisme. Beberapa ahli ekonomi percaya bahwa kebijakan-kebijakan mercantilis dapat mengganggu perdagangan internasional yang sehat dan mencegah pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dengan demikian, sementara prinsip-prinsip mercantilisme masih dapat ditemukan dalam berbagai bentuk kebijakan ekonomi pada masa kini, ada juga penekanan yang lebih besar pada kerjasama internasional, perdagangan bebas, dan integrasi ekonomi global dalam upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun