Negara selanjutnya yang mendapatkan pengaruh Sosialisme adalah Uni Soviet. Tidak jauh berbeda dari latar belakang kemunculan sosialisme di Eropa, Â keterlantaran kaum buruh pada kemudian hari menciptakan gerakan ini. Gerakan sosialisme di Rusia pada akhirnya mampu menciptakan peristiwa Revolusi Rusia. Revolusi ini memiliki dua tujuan besar, yaitu keinginan untuk mendapatkan persamaan hak dan juga ingin mendapatkan perhatian dunia. Revolusi ini pada akhirnya berhasil merubah sistem perekonomian di Rusia serta menjadi percontohan bagi munculnya gerakan sosialisme di negara China dan Kuba.
Kemudian di negara Eropa sendiri, kaum sosialis berhasil menduduki jabatan-jabaan penting di pemerintahan. Keberhasilan ini sebagai upaya untuk meredam pengaruh dari gerakan kapitalis. Salah satu upaya mereka seperti dengan menyinggung mengenai kemiskinan, ketimpangan ekonomi, dan kekayaan pribadi. Sosialisme di Eropa pada akhirnya bertransformasi menjadi Sosialisme Demokratis yang dilandasi atas kebersamaan, kesetaraan, dan keadilan bagi kaum pekerja.
Tidak hanya di negara Barat, akan tetapi di negara-negara terjajah seperti halnya Indonesia tidak luput dari pengaruh perkembangan Sosialisme. Ajaran-ajaran sosialis terbukti diterima dan dijadikan petunjuk untuk melawan penindasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh kaum Feodal dan kaum kapitalis. Sosialisme pada akhirnya mempengaruhi metode berfikir tokoh-tokoh di Indoensia seperti halnya Soekarno dan melahirkan idiologi pancasila. Di bidang ekonomi, terbukti pemikiran sosialisme mampu mnumbuhkan jiwa anti kolektif dan diwujudkan dalam koperasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H