Mohon tunggu...
Zainal Abidin El Hanifa
Zainal Abidin El Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya saat ini sedang menempuh jenjang perguruan tinggi di Yogyakarta dan sedang mencoba untuk menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Bangsa Yahudi Bagian V: Pendirian Negara Israel

19 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 19 Januari 2024   21:19 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa yang pandai dalam mengendalikan perekonomian. Sampai abad ini, beberapa tokoh bangkir dunia dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Mereka tidak segan menerapkan monopoli dagang dunia. Hal inilah yang kemudian menjadikan negara-negara Eropa segan dengan orang Yahudi. Bangsa Yahudi juga sangat pandai melobi dan berdiplomasi dengan pemerintahan-pemerintahan Eropa dan Amerika. Kemampuan diplomasi mereka manfaatkan untuk mengeruk dukungan dari Eropa dalam upaya mendapatkan tanah air kembali.

Awalnya Perancislah yang pertama kali mereka dekati untuk memperoleh bantuan. Bukan tanpa sebab Perancis saat itu memainkan peranan besar dalam dominasi Eropa di kawasan Jazirah Arab dan Afrika bagian utara. Akan tetapi, Napoleon sebagai wakil Prancis saat itu terlanjur dikalahkan sehingga mundur dari Jazirah Arab. Maka dengan terpaksa Yahudi kembali mencri bantuan dari negara lain.

Theodore Herzl, sourch: https://id.pinterest.com/pin/50947039509074715/
Theodore Herzl, sourch: https://id.pinterest.com/pin/50947039509074715/

Sampai akhirnya salah seorang wartawan Austria berdarah Yahudi bernama Theodore Herzl menulis sebuah buku. Buku tersebut berisi cita-citanya mengajak umat Yahudi seluruh dunia  untuk mendirikan kerajaan Yahudi sebagai upaya melindungi bangsa mereka. ia menamakan gerakannya dengan sebutan Zionisme. Yakni upaya untuk kembali ke tanah Zion (salah satu bukit di Palestina) untuk menjadikan bangsa Yahudi bersatu dan saling melindungi. Gerakan ekstrem ini juga ia tawarkan kepada beberapa tokoh besar berdarah Yahudi.. Ia juga berusaha melobi negara-negara eropa untuk mendapatkan dukungan. Usaha ini membuahkan hasil dengan dimulainya beberapa konfrensi yang membahas mengenai pendirian negara Yahudi ini.

Puncaknya yaitu ditetapkannya perjanjian yang termuat dalam sebuah dokumen yang bernama  Bannerman. Inti dari perjanjian itu adalah akan didirikannya negara Yahudi di wilayah Palestina yang akan didukung oleh negara-negara Eropa dan Amerika. Hadirnya negara eropa bukanlah tanpa sebab, mereka juga saat itu ingin menguasai kawasan Arab dikarenakan wilayahnya yang strategis bagi jalur lalu-lintas dunia. Di antara negara eropa yang membantu, Inggrislah yang memiliki jasa paling besar. Ia berjanji kepada bangsa Yahudi bahwa setelah Inggris menguasai Palestina, wilayah tersebut akan dihadiahkan kepada bangsa Yahudi. Rencana ini sebenarnya telah terlaksana pada tahun 1934 M, akan tetapi karena adanya desakan dari negara-negara Arab maka keinginan ini mendapat kendala.

Herbert Samuel, sourch: https://en.wikipedia.org/wiki/Herbert_Samuel,_1st_Viscount_Samuel
Herbert Samuel, sourch: https://en.wikipedia.org/wiki/Herbert_Samuel,_1st_Viscount_Samuel

Setelah wilayah Palestina dikuasai, maka Inggris kemudian mengutus Herbert Samuel sebagai komisaris tinggi. Jabatan ini dimanfaatkan Samuel dengan sebaik-baiknya. Ia mulai membuat kebijakan dengan membentuk beberapa pemerintahan sipil, mengangkat kembali bahasa Ibrani, dan berupaya mempromisikan Palestina agar orang-orang Yahudi di seluruh dunia tertarik untuk pindah ke sana. Ia kemudian mulai membentuk tentara modern yang dilengkapi dengan senjata yang jauh lebih canggih dibandingkan dengan appa yang dimiliki bangsa Arab. Pajak mulai dinaikkan dan eksistensi penduduk Arab di Palestina mulai disingkirkan. Salah seorang tokoh Yahudi bernama Weizzman juga berhasil mengelabui dan menjebak negara-negara Arab sehingga mau menyetujui kehadiran Yahudi Eropa di Palestina.

Perlu diketahui bahwa sebelum adanya gerakan pendirian ini, beberapa orang Yahudi telah hidup lama di Palestina. Mereka hidup rukun berdampingan dengan umat muslim dan kristiani yang juga menganggap tanah Palestina sebagai tanah suci mereka. Sebagian besar Yahudi Palestina bahkan menentang adanya gerakan pendirian negara ini. Mereka menganggap bahwa pendiran negara Yahudi adalah terlarang oleh agama. Adapun yang memiliki cita-cita pendirian negara Yahudi sebagian besar merupakan orang-orang Yahudi yang tinggal di Eropa.

Deklarasi Negara Israel, sourch: https://www.jewishinsandiego.org/jewish-community-news/israel-at-70-how-1948-changed-american-jews
Deklarasi Negara Israel, sourch: https://www.jewishinsandiego.org/jewish-community-news/israel-at-70-how-1948-changed-american-jews

Setelah bangsa Yahudi mendominasi persentase penduduk di Palestina atas orang Arab, maka Inggris dengan pengaruhnya mulai mengajak negara-negara PBB untuk menyetujui pendirian negara Yahudi. PBB yang didominasi negara Eropa saat itu tentu dengan mudahnya menyetujui permintaan Inggris. Maka tepat tanggal 15 Mei 1948 Inggris secara resmi memproklamirkan berdirinya negara Yahudi yang bernama Negra Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun