Dengan semakin berkembangnya teknologi sistem pakar, seperti yang diterapkan dalam penelitian Ashidiqi dkk (2023)., peluang untuk meningkatkan diagnosis dini disleksia semakin terbuka lebar. Sistem berbasis Certainty Factor ini tidak hanya menawarkan solusi praktis untuk deteksi awal, tetapi juga berpotensi mengurangi kesalahan diagnosis yang sering terjadi dalam metode konvensional. Di Indonesia, di mana sekitar 7,5 juta anak usia sekolah diperkirakan mengalami disleksia, teknologi ini bisa menjadi game-changer dalam membantu anak-anak mendapatkan intervensi yang lebih tepat waktu.
Ke depan, sistem pakar ini dapat diadaptasi lebih luas dengan menambah jumlah sampel dan variasi gejala yang lebih kaya. Selain itu, kolaborasi dengan tenaga kesehatan dan pendidik di seluruh negeri akan menjadi langkah penting untuk memastikan teknologi ini benar-benar dapat diterapkan dan dimanfaatkan dengan optimal. Pada akhirnya, kemajuan ini tidak hanya mengubah cara kita mendeteksi disleksia, tetapi juga memperlihatkan potensi besar teknologi AI dalam mendukung sektor pendidikan dan kesehatan di masa depan.
Referensi
Ashidiqi, A. S., Widaningrum, I., & Karaman, J. (2023). Implementation of The Certainty Factor Method in The Expert System For Early Diagnosis of Dyslexia in Childhood. INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi, 7(1), 18-30. https://doi.org/10.29407/intensif.v7i1.18433
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H