Mohon tunggu...
Zainal Abidin
Zainal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Generasi Perubahan Bangsa

Ikuti saya di Instagram @zainalabidin1453 (Mari merangkai hubungan pertemanan yang positif, membangun banyak relasi, dan saling mendukung antara sesama).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Tempat yang Terpencil Jauh dari Keramaian, Pasangan Suami Istri Ini Rela Jauh dari Anak-Anaknya untuk Menyambung Hidup

28 Mei 2022   14:31 Diperbarui: 28 Mei 2022   14:40 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama dengan Ibu Sofinar dan Bapak Masandri/dokpri

Perlu kita sadari bahwa tidak semua apapun yang kita lakukan itu berjalan mulus, seperti yang yang dialami ibu sofinar sebelumnya dalam berladang, Terkadang ladangnya ini tidak membuahkan hasil yang dinginkan, ditambah pula kondisi cuaca yang terkadang tidak memungkinkan, itulah salah satu faktor gagalnya panen. Walaupun demikian Ibu Sofinar dan Bapak Masandri terus bersemangat dan bekerja keras agar ladang jagungnya membuahkan hasil yang diinginkan.

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan, tapi ini mungkin karena keterbatasan publik atau privasi bapak dan ibu ini tentu saya batasi untuk diberitahukan kepada teman-teman semuanya. Dari sini kita bisa mengambil hikmah dari cerita hidup ibu sofinar dan bapak masandri bahwa semangat dan rasa syukur kepada tuhan YME itu adalah suatu hal yang paling penting dalam menjalani hidup. Tanpa adanya semangat tidak akan ada muncul niat untuk bekerja keras. Seperti  bapak dan ibu ini mereka yang bekerja keras untuk menyambung hidup dalam kondisi apapun.

Yang perlu kita bersana ketahui bahwa Tuhan memberikan cobaan kepada kita semua itu berbeda-beda sesuai dengan kesanggupan kita menghadapi cobaan itu, hal itu semua tentu bukan berarti tuhan membenci kita atau melupakan kita, tapi Tuhan tidak ingin kita melupakan sebuah rasa syukur atas kenikmatan yang diberikan Nya.

Terimakasih teman-teman sudah mau mampir dicerita saya kali ini, sebuah kebanggaan bagi saya jika teman-teman memberikan dukungan maupun tanggapan yang dapat teman-teman tulis di kolom komentar dibawah ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun